Pixel Code jatimnow.com

Petani Tambak Sidoarjo Terdampak Rob Butuh Ekskavator, Camat: Belum Direalisasi

Peristiwa Jumat, 13 Des 2024 16:28 WIB
Camat Sedati Sidoarjo, Abu Dardak. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).
Camat Sedati Sidoarjo, Abu Dardak. (Foto: Ahaddiini HM/jatimnow.com).

jatimnow.com - Hingga saat ini, bantuan untuk para petani tambak terdampak rob pasang air laut yang merendam ratusan hektar lahan tambak di pesisir pantai timur Sedati Sidoarjo belum juga didapatkan. Salah satu harapan para petani adalah diturunkannya alat berat berupa ekskavator atau beko untuk mengatasi dampak rob tersebut.

Camat Sedati Sidoarjo, Abu Dardak mengatakan bahwa para petani tambak dan pihak perangkat desa sudah mengupayakan berbagai cara bagi para petani tambak yang terkena rob.

"Musibah ini memang sudah belasan tahun, sudah 25 tahun. Dimungkinkan ini akan terus berlangsung selamanya disini. Berbagai upaya juga sudah dilakukan, namun belum ada hasilnya," ucapnya kepada jatimnow.com, Jumat (13/12/2024).

Lebih lanjut, ia dan pihaknya telah melaporkan permasalahan ini kepada Pemkab Sidoarjo.

"Tentunya kami berharap campur tangan pemerintah nanti berupa upaya pencegahan. Juga dengan lembaga kegiatan sosial kemasyarakatan akan memberikan bantuan berupa sembako," jelasnya.

Saat ini, pendataan tengah dilakukan terhadap para petani terdampak yang nantinya akan dilaporkan ke Dinas Perikanan Pemkab Sidoarjo.

Abu Dardak melanjutkan, sebelumnya ia juga pernah membicarakan soal ini dengan para petani tambak.

"Mereka menginginkan adanya beko (ekskavator) bantuan dari pemerintah agar diberikan kepada warga di daerah tambak, supaya di musim kemarau, sebelum hujan, mereka bisa menanggul tambaknya," terangnya.

"Upaya-upaya dari desa sendiri tentang penanggulangan rob sudah diupayakan seperti di Kalanganyar, Banjar Kemuning, Tambak Cemandi, Gisik sudah diupayakan, namun tidak mampu menanggulangi rob. Begitu proses pembangunan tanggul selesai, jebol lagi. Sehingga mereka sekarang tidak ada harapan, putus asa. Akibatnya hingga saat ini lahan tambak yang terendam dibiarkan," imbuh Abu Dardak.

Tidak hanya lahan tambak yang terendam, peristiwa penjarahan hasil tambak juga turut terjadi.

"Penjarahan hasil tambak juga terjadi, kami juga tidak bisa mengamankan secara penuh karena kita tidak punya Pol Airud, kemudian petani tambak sendiri juga tidak mungkin mengamankan laut ataupun tambaknya seluas itu," ungkapnya.

"Jadi kami juga sering mendapatkan hasil tambak dari petani kami dijarah oleh nelayan pencari ikan di luar daerah. Tentang ini kami juga butuh campur tangan semua pihak yang komprehensif antara pemda, provinsi hingga pusat untuk menangani masalah banjir rob di Sedati Sidoarjo ini," tambah Abu Dardak.

Ia berharap, peristiwa rob yang menenggelamkan ratusan tambak ini juga dibarengi dengan adanya penanganan efisen yang menyatu dengan alam.

"Selain kami mengharapkan bantuan pemerintah seperti beko, kami juga berharap masyarakat agar turut menanam mangrove di lahan tambak yang sudah menjadi daratan sehingga mereka mempunyai lahan untuk penanggul air yang kuat agar rob tidak menyerang tambak mereka kembali," pungkasnya.