Pixel Code jatimnow.com

Gandeng Parpol, Forkopimda Surabaya Gelar Deklarasi Pemilu Damai

Peristiwa Senin, 01 Okt 2018 18:44 WIB
Deklarasi damai yang digelar di Gedung Bhara Daksa, Mapolrestabes Surabaya
Deklarasi damai yang digelar di Gedung Bhara Daksa, Mapolrestabes Surabaya

jatimnow.com - Sejumlah parpol (partai politik) dan forkopimda (forum komunikasi pimpinan daerah) Surabaya berkumpul di Mapolrestabes Surabaya, Senin (1/10/2018). Mereka menggelar deklarasi damai pemilu 2019.

Deklarasi itu diinisiasi oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan. Deklarasi ini dihadiri oleh 16 perwakilan parpol di Surabaya, KPU Surabaya, Bawaslu Surabaya, Polisi, TNI, Pemkot Surabaya, Pengadilan Negeri hingga Kejaksaan Negeri.

Deklarasi itu ditandai dengan pernyataan bersama oleh semua yang hadir dan tanda tangan seluruh perwakilan partai peserta Pemilu 2019 maupun Forkopimda.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan menjelaskan, deklarasi tersebut merupakan upaya bersama-sama, bertekad untuk turut terlibat menciptakan Pemilu tahun 2019 dengan damai.

"Kita semuanya bertekad, walaupun kita pada pelaksanaannya mengusung nama atau kelompok yang berbeda-beda, tetapi kita satu kesatuan tidak bisa dipisahkan," terang Rudi usai deklarasi.

Rudi menegaskan, melalui deklarasi itu, diharapkan para penyelenggara Pemilu, mengikuti tahapan Pemilu dengan tertib. Baik pemilihan anggota legislatif (Pileg) maupun Pilpres pada 2019 mendatang.

"Siapapun pemenangnya, siapapun jagoannya, kita wajib menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa," tegasnya.

Sementara, Komandan Korem 084/ Bhaskara Jaya, Kolonel Inf. Sudaryanto mengatakan, deklarasi adalah salah satu komitmen dan sumpah yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta. Ia mengibaratkan, hal itu seperti prajurit yang telah bersumpah dan berkomitmen untuk menjaga atas sumpah yang diucapkannya. Jika dilanggar, maka disebut sebagai penghianatan.

"Kalau jadi seorang Prajurit, bagi siapa saja yang tidak bersedia, tidak sesuai dengan sumpahnya berarti dia dikatakan, dikategorikan sebagai penghianat," tandas Sudaryanto.