Pixel Code jatimnow.com

Cegah Panic Buying, Pemkab Ponorogo Gelar Operasi Pasar Murah Bersubsidi

Peristiwa Selasa, 17 Des 2024 15:54 WIB
Pemkab Ponorogo gelar operasi pasar murah bersubsidi.  (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Pemkab Ponorogo gelar operasi pasar murah bersubsidi. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Mencegah panic buying jelang Natal dan tahun baru (Nataru), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo menggelar operasi pasar bersubsidi, Selasa (17/12/2024) pagi. 

Acara berlangsung di Paseban Alun-Alun Ponorogo dengan menyediakan ribuan kilogram bahan pokok yang dijual di bawah harga pasar.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan operasi pasar ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok tetap aman.

“Menjelang Nataru, biasanya ada panic buying yang menyebabkan warga memborong barang. Dengan operasi pasar ini, kami memastikan stok bahan pokok aman dan harga tetap terkendali,” ujar Sugiri, yang akrab disapa Kang Giri.

Operasi pasar ini menyediakan 5 jenis bahan pokok dengan harga lebih murah dibanding harga pasar. Diantaranya beras sejumlah 2.500 kilogram dengan harga Rp10 ribu per kilogram (harga pasar Rp12 ribu).

Minyak goreng 4.370 liter seharga Rp12 ribu per liter (harga pasar Rp14 ribu). Lalu Gula 4.300 kilogram dengan harga Rp14 ribu per kilogram (harga pasar Rp17 ribu).

Telur 215 kilogram seharga Rp24 ribu per kilogram (harga pasar Rp28-30 ribu). Lalu bawang merah 200 kilogram dengan harga Rp24 ribu per kilogram (harga pasar Rp30-35 ribu).

Kang Giri menambahkan bahwa operasi pasar ini juga menjadi solusi untuk menekan keresahan masyarakat terhadap kenaikan harga dan kelangkaan barang yang sering terjadi di akhir tahun.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM (Disperdagkum) Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan, menjelaskan bahwa pelaksanaan operasi pasar ini didasarkan pada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 106 Tahun 2024 tentang subsidi barang kebutuhan pokok serta Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 1161 Tahun 2024.

“Operasi pasar ini bertujuan memberikan subsidi langsung kepada masyarakat. Selain itu, kami ingin menekan harga pasar sekaligus memastikan barang tersedia sehingga tidak terjadi panic buying,” ungkap Ringga.

Operasi pasar ini diharapkan mampu menjaga stabilitas harga bahan pokok di Ponorogo selama masa Nataru dan memberikan kepastian bahwa pasokan barang tetap mencukupi untuk masyarakat.