Pixel Code jatimnow.com

791 Sapi di Pacitan Terjangkit PMK, Stok Vaksin Habis

Peristiwa 16 jam yang lalu
Ilustrasi. (Foto: Pemkab Pacitan)
Ilustrasi. (Foto: Pemkab Pacitan)

jatimnow.com - Sebanyak 791 sapi di Pacitan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun ironisnya stok vaksin sudah habis.

“Kami sudah mengajukan permintaan 80 ribu dosis vaksin ke Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Pertanian. Namun, prioritas mendesak saat ini adalah 20 ribu dosis untuk sapi yang masih sehat dan belum mendapatkan vaksin booster,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan, Sugeng Santoso, Selasa (14/1/2025).

Ia mengungkapkan bahwa populasi sapi di Pacitan mencapai 59.000 ekor. Dari jumlah itu, sebanyak 791 sapi terpapar PMK, dengan rincian 672 masih sakit, 44 mati, 38 sembuh, dan 37 dipotong paksa.

Dia menjelaskan, vaksinasi terakhir dilakukan pada Mei 2024. Seharusnya, vaksinasi lanjutan dilakukan pada November atau Desember, tetapi hingga kini pengadaan vaksin belum tersedi.

“Kami terus berkomunikasi dengan pihak provinsi dan pusat, namun hingga saat ini belum ada bantuan. Untuk tahun anggaran 2025, pengadaan vaksin belum dianggarkan,” tambah Sugeng.

Meski demikian, peternak yang ingin melakukan vaksinasi secara mandiri dapat memanfaatkan vaksin non-subsidi yang tersedia melalui petugas kesehatan. Sementara itu, untuk sapi yang terjangkit, dilakukan pengobatan berupa pemberian vitamin dan penyemprotan desinfektan.

Salah satu peternak, Jarwanto, dari Lingkungan Plelen, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan Kota, membagikan pengalamannya. Dari sekitar 30 ekor sapi yang ia miliki, delapan di antaranya terpapar PMK.

“Awalnya sehat, tapi kemudian sakit. Empat ekor sembuh, satu mati, dan empat lainnya terpaksa dijual. Kami berharap segera ada vaksin untuk sapi-sapi yang masih sehat,” ungkap Jarwanto.

Saat ini, DKPP Pacitan terus berupaya mendapatkan bantuan vaksin untuk mengendalikan penyebaran PMK dan melindungi sapi-sapi yang belum terjangkit.