Pixel Code jatimnow.com

Pemprov Jatim Siapkan Relokasi Korban Tanah Gerak di Trenggalek

Peristiwa 7 jam yang lalu
Sri Untari saat meninjau lokasi bencana tanah gerak di Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Sri Untari saat meninjau lokasi bencana tanah gerak di Trenggalek. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan rencana relokasi untuk korban bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek. Sebanyak 119 jiwa kini sudah mengungsi ke dua posko yang disiapkan pemerintah. Beberapa di antaranya mengungsi ke rumah kerabat.

Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Sri Untari Bisawarno saat meninjau lokasi mengataan luasan lahan yang disiapkan untuk relokasi ini sekitar empat hektar. Jumlah tersebut masih bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil evaluasi.

"Minimal (luas) lahan yang kami siapkan sekitar empat hektare. Bisa lebih bergantung kebutuhan dan hasil evaluasi yang saat ini sedang dilakukan," ujarnya, Selasa (14/1/2024).

Dalam rapat koordinasi lintas sektoral, disepakati bahwa semua tahapan administrasi berkaitan dengan rencana relokasi itu sudah harus tuntas maksimal akhir Januari 2025. Komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Kehutanan terkait pemanfaatan lahan Perhutani untuk relokasi warga terdampak tanah gerak sudah dan masih terus dilakukan. Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD menyiapkan anggaran untuk pembangunan huntara (hunian sementara).

“Tugas pemerintah daerah adalah menyiapkan (mengupayakan lahan) sementara pemprov menyiapkan anggaran untuk pembangunan huntara dengan nominal per unit sebesar Rp50 juta," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto yang juga hadir dalam rapat tersebut.

Sementara itu Kalaksa BPBD Trenggalek, Triadi Atmono menerangkan berdasar data sementara jumlah warga terdampak tanah gerak di wilayah lereng pegunungan pesisir selatan daerah itu tercatat sebanyak 43 KK 119 jiwa. Jumlah bangunan yang terdampak ada 38 unit. Namun jumlah ini masih akan diverifikasi oleh tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang melakukan penelitian di lokasi tersebut.

"Tugas tim ini adalah memetakan sekaligus mengevaluasi kondisi geologis area terdampak tanah gerak di Desa Ngrandu, menganalisis langkah mitigasi kebencanaan secara detail, memastikan erea terdampak sekaligus melakukan survei lapangan calon lahan relokasi di lapangan  Nggiling Desa Ngrandu yang saat dini dijadikan titik posko pengungsian," pungkasnya.