SMK Semen Gresik dan PT Indospring Komitmen Launching Kelas Industri
Wiyata 10 jam yang lalujatimnow.com - SMK Semen Gresik bersama PT Indospring Tbk dan PT Susanti Megah melaunching program kelas industri. Seremoni acara tersebut digelar di aula SMK Semen Gresik, Sabtu (26/4/2025) pagi.
Sebanyak 44 siswa dari SMK Semen Gresik mengikuti program tersebut, yang terbagi untuk dua perusahaan. Mereka akan menjalani sistem pembelajaran 6 bulan teori di sekolah, dilanjutkan 6 bulan praktik kerja langsung di industri.
Kepala SMK Semen Gresik, Choirul Ichsan, mengatakan bahwa Kelas Industri ini merupakan salah satu langkah strategis dalam meningkatkan kualitas lulusan, agar bisa langsung terserap ke dunia kerja.
“Kami berharap, dengan semakin banyak Kelas Industri di SMK Semen Gresik, kualitas lulusan kami semakin terangkat. Sistem ini dirancang 6 bulan teori dan 6 bulan praktik di perusahaan. Setelah itu, siswa diharapkan bisa langsung bekerja, terutama di PT Indospring,” jelas Choirul.
Program ini bukan kali pertama dilaksanakan PT Indospring di SMK Semen Gresik. Direktur Human Capital PT Indospring, Bob Budiono, menjelaskan bahwa ini merupakan batch kedua kerja sama mereka.
“Batch pertama sudah meluluskan 20 siswa. Untuk batch kedua ini, ada 24 siswa yang kami targetkan semuanya lulus,” ujarnya.
Bob menambahkan, tujuan utama program ini adalah mengubah pola pikir siswa dari budaya pendidikan ke budaya industri. Menurutnya, budaya industri menuntut kedisiplinan tinggi, sesuatu yang harus dibangun sejak dini.
“Di dunia pendidikan, siswa kadang kalau melakukan kesalahan masih bisa dimaklumi. Tapi di dunia industri, tidak ada toleransi. Semua harus siap. Disiplin tinggi menjadi kunci utama,” tegasnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Gresik, Zainul Arifin, turut mengapresiasi upaya ini. Menurutnya, program seperti Kelas Industri sangat penting untuk menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten dan mampu bersaing.
“UMR Gresik tertinggi dibandingkan kota-kota sekitar seperti Lamongan. Banyak yang mencari kerja di Gresik. Dengan Kelas Industri ini, kita siapkan siswa agar mampu berkompetisi,” ujar Zainul.
Ia juga menekankan bahwa pemerintah daerah sudah mengeluarkan Perda Nomor 7 Tahun 2022, yang memprioritaskan tenaga kerja dari Gresik. Dukungan regulasi ini diharapkan sejalan dengan program-program vokasi di sekolah.
“Regulasi sudah ada, tinggal sinergi sekolah dan industri. Yang penting, siswa tidak hanya kuat di teori, tapi juga praktiknya harus mumpuni,” imbuh Zainul.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Gresik, Kiswanto, mengatakan bahwa dengan semakin banyak sekolah menggandeng dunia industri, tingkat pengangguran terbuka di Gresik bisa ditekan.
“Kalau semua sekolah membuka Kelas Industri, lulusan kita akan lebih siap kerja. Ini sejalan dengan visi pemerintah mengutamakan tenaga kerja lokal yang berkualitas,” tutur Kiswanto.
Ia juga berharap Program Kelas Industri ini bisa menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Gresik untuk mempercepat link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Sekolah-sekolah lain kita dorong untuk membuka kelas industri supaya lulusan-lulusan siawa bisa memenuhi standar yang dibutuhkan perusahaan,” pungkasnya.