Pixel Code jatimnow.com

Hidup di Kolong Jembatan Sidoarjo, Ayah dan Bayinya 11 Bulan Dievakuasi Pulang

Peristiwa Senin, 02 Jun 2025 20:50 WIB
Proses evakuasi (foto: Dinsos Jatim for jatimnow.com)
Proses evakuasi (foto: Dinsos Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui tim Jatim Social Care (JSC) mengevakuasi seorang pria bernama Yusuf dan putrinya yang masih berusia 11 bulan, ZF, dari kolong jembatan di wilayah Sidoarjo. Keduanya kini telah dipulangkan ke keluarganya di Jombang untuk mendapat penanganan dan pendampingan lebih lanjut.

Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Novi Widiani, menjelaskan bahwa proses evakuasi bermula dari laporan masyarakat pada Rabu (28/5/2025) lalu mengenai keberadaan seorang pria dan bayi yang tinggal di bawah jembatan.

Tim JSC langsung melakukan peninjauan ke lokasi, namun karena waktu sudah malam, evakuasi baru bisa dilakukan keesokan harinya.

"Pada esok hari kami bersama tim JSC dan Satpol PP melakukan evakuasi terhadap Pak Yusuf dan bayinya. Mereka langsung kami bawa untuk assessment dan perawatan,” kata Novi, Senin (2/6/2025).

Yusuf kemudian menjalani pemeriksaan di Liponsos Sidoarjo, sementara bayi ZF dirujuk ke UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita (PPSAB) untuk mendapat perawatan intensif.

Berdasarkan keterangan Yusuf, ia tidak memiliki dokumen identitas dan istrinya telah meninggal dunia. 

"Kami bekerja sama dengan Dinas Kependudukan Sidoarjo untuk proses perekaman data. Dari situ diketahui bahwa Yusuf merupakan warga Kabupaten Mojokerto,” jelas Novi.

Melalui proses penelusuran lebih lanjut, petugas berhasil menemukan kakak sambung Yusuf yang tinggal di Sidoarjo dan kakak kandungnya yang menetap di Jombang.

Setelah berkoordinasi dengan keluarga, diputuskan bahwa Yusuf dan bayinya akan dipulangkan ke Jombang pada 30 Mei 2025 dengan pendampingan dari pekerja sosial.

Meski sudah dipulangkan, Dinas Sosial memastikan tidak melepas tanggung jawab. Psikolog diterjunkan untuk melakukan trauma healing bagi Yusuf yang diketahui mengalami gangguan psikososial. Sementara kondisi kesehatan ZF terus dipantau secara berkala oleh tenaga medis.

"Setelah kondisinya membaik, kami akan memfasilitasi Yusuf agar bisa magang di bengkel. Berdasarkan informasi yang kami terima, ia memiliki keahlian sebagai mekanik,” ujar Novi.

Lebih lanjut, Dinsos Jatim juga akan memberikan bantuan sosial kepada keluarga Yusuf di Jombang. Hasil survei menunjukkan bahwa kondisi ekonomi kakaknya tergolong kurang mampu dan telah terdaftar sebagai penerima bansos.

"Pemprov Jawa Timur akan terus mengawal proses ini hingga tuntas. Jika ke depan menemukan hal serupa, mohon dapat dilaporkan ke layanan aduan dinsos atau media sosial kami untuk ditindaklanjuti. Karena tim JSC kami sudah ada di 38 kabupaten/kota di Jatim," pungkas Novi.

 

Reporter: Rizki