Pixel Code jatimnow.com

HCML Ciptakan Peluang Kerja di Sektor Maritim untuk Pemuda Madura

Ekonomi 23 jam yang lalu
Sejumlah masyarakat pesisir foto bersama usai mengikuti program pelatihan kemaritiman. Foto: HCML for jatimnow.com
Sejumlah masyarakat pesisir foto bersama usai mengikuti program pelatihan kemaritiman. Foto: HCML for jatimnow.com

jatimnow.com – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML), perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi di perairan Madura, Jawa Timur, menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir melalui program pelatihan kemaritiman. 

Kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Politeknik Pelayaran Surabaya, dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Branta, Pamekasan, menghasilkan program pendidikan dan pelatihan yang komprehensif.

Program ini mencakup empat pelatihan penting: Basic Safety Training (BST), Advance Fire Fighting (AFF), Security Awareness Training (SAT), dan Rating Deck Pembentukan. 

Pelatihan BST, yang telah dilaksanakan pada 17-26 Februari 2025, mengajarkan dasar-dasar keselamatan pelayaran, termasuk penggunaan alat pelindung diri, teknik penyelamatan, dan pertolongan pertama.

AFF (13-17 Maret 2025) berfokus pada teknik pemadaman kebakaran di kapal, sementara SAT (18 Maret 2025) meningkatkan kesadaran akan ancaman keamanan maritim. 

Terakhir, pelatihan Rating Deck Pembentukan (14 April-29 Mei 2025) meningkatkan keterampilan teknis bagi calon awak kapal.

Hamim Tohari, Manager Regional Office & Relations HCML, mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan wawasan dan keterampilan peserta di bidang kepelautan, mendukung kemampuan mereka di dunia kerja maritim, dan selaras dengan kebijakan pemerintah.

"Kami memberikan akses pelatihan ini khususnya kepada pemuda kurang mampu di wilayah pesisir," katanya.

Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga upaya untuk memberdayakan nelayan dan pelaku usaha kelautan lokal. 

HCML mendorong penerapan teknologi ramah lingkungan dalam penangkapan ikan dan pengolahan hasil laut, serta peningkatan kesadaran hukum dan regulasi di bidang kelautan. 

Lebih lanjut, HCML bermitra dengan berbagai pihak untuk menciptakan peluang ekonomi baru melalui pelatihan kewirausahaan berbasis hasil laut dan penguatan rantai nilai.

"Program ini membangun kemitraan antara masyarakat, pemerintah, dan institusi pendidikan dalam pengembangan sektor kelautan yang inklusif dan berkelanjutan," tegas Tohari.

Sertifikasi dari pelatihan-pelatihan ini sangat penting bagi tenaga kerja maritim, baik nasional maupun internasional, karena memenuhi Standar Kompetensi IMO STCW. 

"Kami berharap para peserta dapat memperoleh pemahaman baru, bertukar ide, dan menjalin kerja sama yang bermanfaat di bidang maritim," tutup Tohari. 

Program ini menjadi contoh nyata kontribusi sektor swasta dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir.