Pixel Code jatimnow.com

Beras Bantuan Pangan di Tulungagung Dijual Kembali Lewat Medsos, Kok Iso?

Peristiwa 17 jam yang lalu
Foto: Salah satu unggahan penjualan beras bantuan pangan di medsos (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Salah satu unggahan penjualan beras bantuan pangan di medsos (Bramanta/jatimnow.com)

jatimnow.com- Unggahan penjualan beras bantuan pangan di Kabupaten Tulungagung viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut menawarkan pembelian beras bantuan pangan yang baru saja dibagikan oleh Pemkab setempat. Bantuan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga ketahanan pangan dan membantu masyarakat yang terdampak kondisi ekonomi. Setiap penerima mendapatkan 20 Kg beras kualitas medium.

Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo menyayangkan adanya unggahan tersebut. Meski seusai petunjuk teknis tidak ada larangan menjual kembali beras bantuan pangan ini, namun hal tersebut dirasa kurang pantas. Hal ini dikarenakan beras bantuan pangan tersebut merupakan program pemerintah pusat untuk membantu masyarakat.

"Mungkin karena di rumah masih ada persediaan beras sehingga menawarkan beras bantuan pangan yang diterimanya untuk dijual, tapi kami sangat menyayangkan sekali adanya aksi penjualan tersebut," ujarnya, Rabu (30/7/2025).

Total terdapat 80.875 penerima beras bantuan pangan di Tulungagung. Jumlah tersebut tersebar di 257 desa dan 14 kelurahan.
Pihak Bulog menyiapkan 1.600 ton beras untuk program ini. Penyaluran bantuan dilakukan selama 21–28 Juli 2025, dan saat ini sudah 50 persen lebih tersalurkan. Pemerintah berharap program ini dapat meringankan beban warga yang membutuhkan.

"Lebih baik berasnya dikonsumsi sendiri daripada dijual lagi," tuturnya.

Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tulungagung, Agus Suswantoro akan melakukan evaluasi terkait adanya upaya penjualan beras bantuan pangan ini. Mereka melakukan pengecekan ulang terkait data penerima. Hal ini dilakukan guna memastikan program beras bantuan pangan tersebut tepat sasaran.

"Kita akan lakukan evaluasi terhadap data penerima, kami berharap bantuan beras pangan ini tidak dijual kembali oleh penerima," pungkasnya.