Keberadaan Depo Salah Satu Alternatif Antisipasi Krisis BBM di Jember
Peristiwa 4 jam yang lalujatimnow.com,- Depo Pertamina atau Buffer Stock dapat menjadi alternatif untuk mengatasi krisis BBM yang terjadi di Jember saat ini. Membahas hal tersebut, anggota DPR-RI Rivqy Abdul Halim bersama Bupati Jember Gus Fawait, PT KAI Daop 9 serta pihak Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, mengadakan rapat koordinasi agar depo dapat difungsikan kembali.
Pj General Manager Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Alexander Bangun mengatakan, memang depo pertamina di Gebang Jember ditutup sejak 1992. Karena suplai BBM dari Banyuwangi dan langsung ke SPBU. Namun setelah terjadi keterlambatan dan krisis BBM, anggota DPR-RI bersama pihak terkait lainnya berinisiatif memanfaatkan depo kembali.
"Ternyata untuk Jember, sangat berbahaya kalau hanya mengandalkan Banyuwangi. Kita sekarang suplai dari Surabaya dan Malang," ujarnya, Selasa (5/8/2025).
Menurutnya, kalau hanya mengandalkan buffer stock di SPBU, pertimbangannya memang masih kurang. Pihaknya butuh cadangan stok di Jember yang cukup, mengingat jumlah penduduk yang cukup besar mencapai 2,7 juta jiwa.
"Ini salah satu alasan, perlu kajian. Apa kita aktifkan depo yang lama atau perlu dicari alternatif lokasi lain. Intinya kita ingin Jember punya cadangan stok atau buffer stock untuk keamanan jember," jelasnya.
Untuk stok BBM saat ini sudah normal dan relatif turun. Kalau biasanya hanya 900 ribu liter sehari dari semua produk, namun kemarin saat panic buying atau krisis BBM meningkat 1500 ribu perliter.
"Tapi sekarang sudah kembali normal 900 ribu liter, dan bahkan beberapa hari terkahir ini 850 ribu liter," sebutnya.
Saat ini, yang suplai BBM dari Banyuwangi sementara di fokuskan untuk suplai ke Situbondo saja dan untuk Jember serta Bondowoso dari Surabaya dan Malang.
Selain butuh depo, direncanakan suplai pengiriman BBM akan dilakukan melalui kereta api. Menanggapi itu, Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro menyampaikan ada dua opsi yang bisa dilakukan. Pertama revitalisasi milik Pertamina di Gebang. Jadi membuat jalur sepanjang 1,3 kilometer dari Stasiun Jember.
"Opsi kedua, PT KAI punya lahan di daerah Rambipuji dan itu sudah siway (stasiun) yang saat ini belum dioperasikan lagi, dan itu sudah ada jalur khusus yang masuk ke siway tersebut, itu bisa digunakan, untuk onloading (saat pemuatan) untuk angkutan Pertamina sendiri. Memang kalau alternatif kedua secara perizinan tidak terlalu rumit, dari pada alternatif pertama yang membangun jalur," ungkap Cahyo.
Pada prinsipnya pengangkutan BBM dengan kereta api, PT KAI selalu mendukung, namun dengan memenuhi aspek perizinan dan keselamatann.
"Ini semua tergantung di Pertamina, karena insfrastruktur ada di Pertamina. Mereka siap tahun ini, KA juga siap tahun ini, bahkan dengan kereta tangkinya. Kita tinggal mengoperasikan saja," tambahnya.