Pixel Code jatimnow.com

Intiland Perkuat Struktur Keuangan, Rasio Utang Turun Signifikan

Ekonomi 16 jam yang lalu
Intiland menjaga kepercayaan investor dan memastikan struktur keuangan perusahaan tetap solid dan adaptif terhadap perubahan pasar. Foto: Intiland for JatimNow.com
Intiland menjaga kepercayaan investor dan memastikan struktur keuangan perusahaan tetap solid dan adaptif terhadap perubahan pasar. Foto: Intiland for JatimNow.com

jatimnow.com - PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD), perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia, mengumumkan keberhasilannya dalam memperkuat struktur keuangan melalui strategi deleveraging yang konsisten selama tiga tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan penurunan signifikan rasio utang dan peningkatan profitabilitas perusahaan.

Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono, menjelaskan bahwa strategi deleveraging merupakan prioritas utama perusahaan untuk meningkatkan efisiensi pembiayaan.

"Dengan strategi ini, kami memperkuat keuangan dan menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan," ujar Archied dalam keterangan tertulis, Jumat (08/8/2025).

Hingga 30 Juni 2025, total utang Intiland tercatat sebesar Rp4,38 triliun, turun Rp687 miliar (14%) dibandingkan posisi Desember 2022 (Rp5,06 triliun). Penurunan ini juga berdampak pada beban bunga yang turun sekitar 16,7% dalam tiga tahun terakhir, dari Rp518,1 miliar pada 2022 menjadi Rp176,3 miliar pada Juni 2025.

Strategi deleveraging yang diterapkan Intiland meliputi pelunasan, pengurangan, dan refinancing utang berbunga tinggi, serta penjualan aset non-core.

"Fokus kami saat ini adalah menjalankan strategi deleveraging secara disiplin. Langkah ini akan memberikan dampak signifikan terhadap penurunan beban bunga dan penguatan struktur permodalan," tambah Archied.

Dampak positif dari strategi ini terlihat pada perbaikan rasio keuangan Intiland. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER) terus membaik, menunjukkan struktur finansial yang semakin sehat.

Pada 2022, DER mencapai 61,1%, turun menjadi 58,5% di 2023, 50,3% di 2024, dan 47% di semester I 2025.

Selain penurunan utang, Intiland juga mencatatkan peningkatan profitabilitas. Margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) meningkat dari 22% menjadi 28% di semester I 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Archied menegaskan komitmen Intiland untuk menjaga kepercayaan investor dan memastikan struktur keuangan perusahaan tetap solid dan adaptif terhadap perubahan pasar.

"Struktur keuangan yang lebih sehat akan meningkatkan nilai tambah Perusahaan dan meningkatkan daya saing dalam industri properti nasional," tutupnya.