Serapan Gabah Jember Tertinggi se-Jatim, DPRD Gencar Awasi Distribusi Pupuk dan Irigasi
Pemerintahan Minggu, 31 Agu 2025 18:10 WIBjatimnow.com – Kabupaten Jember mencatatkan serapan gabah tertinggi di Jawa Timur tahun 2025. Perum Bulog Cabang Jember berhasil menyerap 122 ribu ton Gabah Kering Panen (GKP) atau setara 61 ribu ton beras hanya dalam waktu tiga bulan. Angka ini melampaui target nasional sebesar 118.140 ton, dengan capaian 103 persen.
Keberhasilan tersebut mengantarkan Jember meraih penghargaan tingkat provinsi. Capaian ini tidak lepas dari sinergi antara Bulog, Pemerintah Kabupaten Jember, DPRD, TNI/Polri, penyuluh pertanian, asosiasi penggilingan padi, serta para petani lokal.
Anggota Komisi B DPRD Jember, Wahyu Prayudi Nugroho, mengapresiasi pencapaian tersebut. Menurutnya, capaian ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, termasuk kebijakan serapan gabah dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.
“Jember menjadi nomor satu di Jawa Timur, ini sangat luar biasa. Kami mendorong dan mengapresiasi Pemkab Jember dan Bulog yang bermitra dengan penggilingan padi di daerah,” kata Wahyu, Sabtu (30/8/2025).
Meski begitu, Komisi B DPRD Jember menegaskan akan terus memperketat pengawasan di sektor pertanian, terutama terkait distribusi pupuk subsidi.
“Kami pastikan apakah aturan pendistribusian pupuk sesuai sasaran, benar-benar diberikan kepada petani yang berhak,” tegas politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Nuki.
Selain pupuk, pengawasan juga dilakukan terhadap irigasi lahan pertanian. Ia menilai ketersediaan air merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan produktivitas pertanian.
“Program pemerintah mengenai irigasi tetap akan kita kawal agar berjalan optimal,” lanjutnya.
Nuki menambahkan, sektor pertanian merupakan tulang punggung ketahanan pangan sekaligus pilar pertumbuhan ekonomi. Terlebih, kondisi ekonomi nasional saat ini dinilai sedang tidak stabil.
“Salah satu terobosan penting adalah memperkuat sektor dalam negeri, khususnya ketahanan pangan. Karena banyak masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian, perikanan, dan perkebunan,” jelasnya.
Menurutnya, Jember sebagai daerah yang bertumpu pada pertanian dan perkebunan perlu terus dijaga produktivitasnya.
“Ini harus kita cermati bersama, bagaimana lahan di Jember tetap produktif dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” pungkasnya.