Pixel Code jatimnow.com

Kurator Keris Indonesia Siap Go International

Peristiwa 7 jam yang lalu
KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, bersama para kurator keris ketika mengikuti program sertifikasi kurator keris di Bali. (Foto/JatimNow.com)
KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, bersama para kurator keris ketika mengikuti program sertifikasi kurator keris di Bali. (Foto/JatimNow.com)

jatimnow.com - Profesi kurator keris berpeluang besar untuk mendunia! Langkah ini didukung oleh program sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Perkerisan Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan di Bali, sebagai bagian dari acara "Harmoni Pemajuan Kebudayaan" yang dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon.

KRA Rivo Cahyono Setyonegoro, seorang kolektor dan pelestari pusaka nusantara, menjadi salah satu peserta yang mendapatkan sertifikasi kurator keris. Ia mengungkapkan rasa bangganya atas perhatian pemerintah terhadap seni pusaka keris.

"Saya merasa sangat bangga diundang untuk mengikuti sertifikasi dari LSP Perkerisan Indonesia. Ini merupakan langkah tepat pemerintah dalam memberi perhatian pada seni pusaka keris yang selama ini kurang mendapat perhatian," ujarnya.

Menurut Rivo, sertifikasi ini adalah langkah strategis untuk memajukan budaya perkerisan di Indonesia sekaligus melestarikan pusaka nusantara.

Rivo, yang sebelumnya telah tersertifikasi sebagai edukator keris, menilai bahwa program sertifikasi ini adalah tonggak penting bagi dunia perkerisan Indonesia.

"Program ini merupakan langkah maju dalam memberikan penghargaan pada para pengrajin, empu, dan kolektor keris. Dengan adanya sertifikasi resmi, profesi kurator keris mendapatkan legitimasi sekaligus menjaga dan meningkatkan standar edukasi serta profesionalisme dalam perawatan pusaka," jelasnya.

Ia menambahkan, sertifikasi dari BNSP ini akan mengubah pandangan terhadap profesi kurator keris, dari sekadar hobi menjadi pekerjaan yang diakui negara.

Rivo berharap, ke depannya, setiap daerah yang memiliki senjata tradisional dapat memiliki kurator profesional yang kredibel sesuai dengan kearifan lokal masing-masing.

"Kalau dulu pameran atau lelang keris internasional banyak dikurasi orang luar negeri yang belum tentu mengerti keris lebih mendalam, sekarang kesempatan itu terbuka bagi orang Indonesia karena kita sudah memiliki sertifikasi resmi yang dikeluarkan oleh BNSP dan diakui secara nasional maupun internasional," imbuhnya.

Kecintaan Rivo pada budaya nusantara diwujudkan melalui Yayasan Ethnic Indonesia Berbagi dan Koperasi Ethnic Indonesia Sejahtera. Ia aktif menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa Prodi Keris ISI Surakarta serta mendukung UMKM di sektor budaya.

"Saya ingin generasi muda melihat pusaka bukan hanya dari sisi mitos atau spiritualitas, tapi juga sebagai karya seni yang kaya filosofi, teknis pembuatannya rumit, dan layak mendapat tempat di panggung internasional," tegasnya.

Sementara Direktur LSP Perkerisan, Agung Guntoro Wisnu, menyampaikan bahwa LSP Perkerisan adalah perpanjangan tangan dari BNSP.

"Negara hadir mengakui profesionalitas pelaku budaya perkerisan, baik itu yang bergerak sebagai kurator, kreator, dan konservator," tuturnya.

Agung Guntoro menegaskan bahwa sertifikasi kompetensi ini tidak hanya diakui di Indonesia, tetapi juga berlaku secara internasional. Pemerintah berencana mendirikan balai lelang dan mengirim kurator bersertifikasi ke balai lelang di Eropa dan Amerika.

"Sertifikat ini bukan sekadar formalitas pengakuan dari negara, tapi yang telah mendapatkan sertifikat ini juga harus tetap menjaga tradisi dan memiliki tanggung jawab besar menjaga tradisi perkerisan," pungkasnya.