ITS Perkuat Riset Energi Surya, Gandeng AESI Wujudkan Kemandirian Energi
Wiyata 5 jam yang lalujatimnow.com - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) semakin memantapkan posisinya sebagai pusat riset energi baru terbarukan (EBT), khususnya energi surya. Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) di Auditorium Research Center ITS, Rabu (10/9/2025).
Ketua Dewan Pengawas AESI, Ir Wiluyo Kusdwiharto, menyambut baik kerja sama ini. Ia menilai ITS memiliki potensi besar dalam riset energi surya, sejalan dengan target pemerintah untuk membangun pembangkit listrik fotovoltaik sebesar 117,1 gigawatt di Indonesia.
"ITS dapat berperan dalam pengembangan teknologi agar kita tidak terus bergantung pada impor," ujarnya.
Dengan proyeksi investasi mencapai Rp 2.000 triliun, Wiluyo mendorong ITS untuk mengambil peran sentral dalam mengembangkan teknologi aplikatif untuk industri nasional.
"Saatnya insinyur Indonesia bangkit dan menciptakan teknologi untuk kemajuan bangsa," tegas alumnus Teknik Mesin ITS ini.
Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian ITS, Prof Agus Muhamad Hatta, menegaskan bahwa ITS berkomitmen pada riset EBT. Hal ini dibuktikan dengan adanya Renewable Energy Independence Demonstrator (REIDI) yang menjadi living laboratory bagi mahasiswa.
"Fasilitas ini menjadi bekal mencapai visi kemandirian energi nasional," tuturnya.
Hatta menambahkan bahwa kolaborasi dengan AESI bukan sekadar seremonial, melainkan langkah konkret ITS untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Keterlibatan perguruan tinggi dalam riset dan pengembangan energi surya sangat penting, terlebih Indonesia memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan," ujar Guru Besar Teknik Fisika ITS ini.
Selain penandatanganan MoU, acara ini juga menghadirkan kuliah tamu dari Ketua Umum AESI, Mada Ayu Habsari, tentang tantangan dan strategi dalam dunia energi. Kuliah ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk menjadi penerus yang menjawab tantangan energi bersih di Indonesia.
Melalui agenda ini, ITS menegaskan perannya dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 4, 7, 9, dan 17.