UM Surabaya Gandeng Singapore Polytechnic, Dukung UMKM Surabaya Naik Kelas
Wiyata 6 jam yang lalujatimnow.com - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya melalui kolaborasi internasional dengan Singapore Polytechnic.
Program Learning Express (LeX) 2025 ini melibatkan 30 mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi untuk terjun langsung ke masyarakat dan memberikan solusi inovatif bagi UMKM berbasis komunitas.
Dengan mengusung tema "Memperkuat Kapasitas Inovasi UMKM Lokal untuk Mewujudkan Ketahanan Ekonomi yang Berkelanjutan," program ini menjadi implementasi nyata dari dukungan perguruan tinggi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam bidang pendidikan, pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, para peserta LeX 2025 akan diterjunkan langsung selama dua minggu ke tiga lokasi UMKM unggulan di Surabaya.
Di antaranya, Kampung Bulak yang akan menjadi fokus inovasi pengolahan ikan asap, Kampung Lumpia Genteng yang akan ditangani masalah kebersihan dan efisiensi produksinya, serta Kampung Herbal Candirejo Genteng yang akan ditingkatkan efisiensi pembuatan jamunya yang masih tradisional.
Berbagai permasalahan di lapangan seperti standar kebersihan yang rendah, proses produksi manual, dan limbah lingkungan, akan dipecahkan melalui pendekatan design thinking. Mahasiswa akan melakukan observasi, wawancara, dan merancang prototipe solusi untuk meningkatkan kualitas produk, keselamatan kerja, serta daya saing UMKM lokal.
Rektor UM Surabaya, Mundakir, menyampaikan bahwa program ini adalah wujud komitmen kampus dalam memperluas manfaat akademik bagi masyarakat.
"Kolaborasi internasional ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar lintas budaya bagi mahasiswa, tetapi juga menghadirkan solusi nyata untuk meningkatkan kapasitas UMKM lokal. Kami ingin mahasiswa belajar langsung bagaimana ilmu yang mereka miliki bisa memberi dampak positif bagi masyarakat," ujarnya saat pembukaan acara pada Selasa (30/9/2025).
Noel Kristian, Dosen Pembimbing Singapore Polytechnic, memberikan apresiasi kepada UM Surabaya atas terselenggaranya LeX 2025.
"Terima kasih kepada tim UM Surabaya yang telah mempersiapkan program ini dengan sangat baik, sehingga berjalan lancar. Pengalaman kemarin benar-benar bermakna dan menyenangkan," ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya membangun hubungan dan kepedulian terhadap masyarakat melalui program ini.
Ketua Lembaga Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (LRIPM) UM Surabaya, Arin Setyowati, menegaskan pentingnya sinergi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat.
"Melalui Learning Express, kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa inovasi sederhana dapat menciptakan perubahan besar. Kami percaya UMKM lokal mampu naik kelas jika didukung dengan ide-ide kreatif dan pendampingan berkelanjutan," tuturnya.
Selain pemberdayaan UMKM, peserta juga akan mengikuti kegiatan cultural immersion di berbagai destinasi ikonik Surabaya untuk memperkaya pengalaman lintas budaya.
Melalui Learning Express 2025, UM Surabaya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang belajar, tetapi juga wadah kolaborasi internasional yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat, menumbuhkan inovasi, memperkuat kerja sama global, dan mewujudkan UMKM Surabaya yang tangguh dan berdaya saing.