Pixel Code jatimnow.com

Cerutu Produksi Jember Berhasil Menembus Pasar Internasional

Ekonomi 4 jam yang lalu
Foto: Komisaris BIN Cigar Jember, Febrian Ananta Kahar saat berada di pabrik cerutu (Sugianto/jatimnow.com)
Foto: Komisaris BIN Cigar Jember, Febrian Ananta Kahar saat berada di pabrik cerutu (Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com-Produk cerutu dari Boss Image Nusantara (BIN) Cigar Jember terus menunjukkan eksistensinya di kancah internasional. Berdiri pada tahun 2013, produk asal Jember ini telah menembus pasar ke 12 negara, di antaranya Jepang, China, Hongkong, Macau, Yunani, Libanon, Australia, Malaysia hingga Amerika Serikat.

Komisaris BIN Cigar Jember, Febrian Ananta Kahar, menyampaikan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kualitas bahan baku dan proses fermentasi yang dilakukan dengan standar internasional.

“Bahan baku kami sudah teruji, dan pabrikan juga sudah bersertifikat ISO. Perkembangan pasar cukup pesat, hampir setiap tahun ada negara baru yang masuk. Yang terakhir insyaallah Amerika segera bergabung,” ujarnya saat ditemui di lokasi fermentasi, Jumat (3/12/2025).

Menurutnya kondisi tanah, air, serta pekerja di Jember menjadi faktor istimewa yang membuat kualitas cerutu tidak kalah dengan produk dari Kuba. Produksi cerutu BIN Cigar sendiri mencapai 2.000 hingga 10.000 batang per hari, namun tidak langsung dipasarkan. Cerutu baru bisa dipasarkan setahun setelah produksi untuk menjaga kualitas rasa, aroma, dan daya bakar.

“Spesifikasi cerutu menyesuaikan permintaan konsumen, mulai dari ukuran panjang, rasa, warna, ring, hingga pembungkus. Dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah juga luar biasa. Untuk fermentasi saja ada 120 tenaga kerja, belum termasuk gudang dan lahan,” tambahnya.

Meski dikenal sebagai pemain baru di industri cerutu dunia, BIN Cigar kini menjadi salah satu pabrik besar di Indonesia selain Cerutu Djarum Cigarillos dan Taru Martani. Bahkan, penikmat cerutu muda yang sebelumnya mengandalkan impor kini mulai beralih ke produk dalam negeri.

“Pasar domestik juga cukup kuat. Kami banyak kirim ke Jakarta, Bali, Makassar, Medan, dan kota besar lainnya. Saat ini ekspor kami sekitar 40 persen, sedangkan pasar dalam negeri 60 persen dengan total 200 brand,” pungkas Febrian.