Pixel Code jatimnow.com

Dinkes Tulungagung Ambil Sampel MBG SMPN 1 Boyolangu, Korban Keracunan Bertambah

Peristiwa 9 jam yang lalu
SPPG SMPN 1 Boyolangu Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
SPPG SMPN 1 Boyolangu Tulungagung. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Korban keracunan MBG di SMPN 1 Boyolangu Tulungagung masih terus bertambah. Sejumlah siswa mendatangi Puskesmas Boyolangu usai pulang sekolah. Mereka mengeluhkan mual dan pusing setibanya dirumah.

Saat ini Dinas Kesehatan dan kepolisian setempat telah mengamankan sejumlah sampel untuk dilakukan uji laboratorium.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Anna Sapti Saripah mengatakan terdapat 61 siswa yang sudah dibawa ke Puskesmas Boyolangu. Beberapa siswa sudah diperbolehkan pulang usai mendapat perawatan dan pengobatan. Mereka menjalani rawat jalan di rumah.

Sebanyak enpat siswa harus dirujuk ke RSUD dr Karneni untuk mendapat perawatan lebih lanjut. Siswa tersebut mengalami dehidrasi ringan dan harus dibawa ke rumah sakit.

"Kondisinya berangsur membaik, siswa yang dibawa ke rumah sakit mengalami dehidrasi ringan, tapi kondisi semuanya terus membaik," ujarnya, Senin (13/10/2025).

Dinas Kesehatan dan kepolisian telah mendatangi SPPG Yayasan Gusti Maringi Mukti, yang terletak di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. Mereka melakukan olah TKP dan mengambil sejumlah sampel dari SPPG tersebut. Sampel yang diambil di antaranya menu makanan, air yang digunakan untuk memasak dan tomat. Selain itu petugas juga membawa sampel sisa muntahan dari siswa yang mengalami gejala keracunan.

"Seluruh sampel yang kita amankan sudah kita bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," tuturnya.

Anna juga mengintruksikan kepada seluruh Puskesmas yang dekat dengan wilayah Boyolangu untuk membantu penanganan korban keracunan ini. Hal ini dikarenakan jumlah korban masih bisa terus bertambah. Mayoritas korban baru yang masuk menunjukkan gejala keracunan setelah pulang ke rumah.

"Puskesmas terdekat dengan Boyolangu kita minta ikut bantu memback up, jika ada korban baru yang datang ke Puskesmas tersebut harus dilaporkan untuk mempermudah pengawasan," pungkasnya.