Pixel Code jatimnow.com

Produksi Okra Petani Jember Tembus Pasar Ekspor Asia

Ekonomi 24 jam yang lalu
Petani Jember memetik buah okra. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)
Petani Jember memetik buah okra. (Foto: Sugianto/jatimnow.com)

jatimnow.com – Produksi tanaman okra dari petani di Kabupaten Jember berhasil menembus pasar ekspor ke sejumlah negara di Asia. Komoditas ini dinilai menjanjikan dan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani.

Salah satu petani, Misbahul Ulum, asal Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember, mengungkapkan bahwa kunci sukses budidaya okra terletak pada perawatan di awal masa tanam.

“Penanganan okra paling penting dari tanam hingga umur 35 hari. Kalau masa itu bisa ditanggulangi dengan baik, baik gluma maupun hama bisa diatasi, sehingga tidak gagal panen,” ujarnya, saat ditemui di lahan pertaniannya, Jumat (17/10/2025).

Misbahul menjelaskan, okra bisa dipanen pertama kali pada usia 48 hari setelah tanam, dan dapat dipetik setiap hari hingga tanaman berumur sekitar lima bulan.

“Hasil panen normal per hari bisa mencapai antara 3,5 hingga 4 kuintal,” ungkapnya.

Harga okra bervariasi tergantung ukuran. Untuk jenis small atau super dengan panjang 6–9 sentimeter, harga mencapai Rp6.500 per kilogram, sedangkan ukuran non-small (9–13 sentimeter) dihargai sekitar Rp3.000 per kilogram.

Dalam produksinya, Misbahul bermitra dengan Mitra Tani 27 Jember, yang bertanggung jawab menyalurkan hasil panen ke luar negeri.

“Ekspornya ke Jepang, Taiwan, Singapura, dan Hong Kong,” jelasnya.

Ia menambahkan, okra memiliki banyak manfaat bagi kesehatan karena kaya serat dan nutrisi.

“Okra bisa membantu menurunkan kadar gula, asam urat, dan menjaga kesehatan jantung. Bahkan bisa dikonsumsi langsung, tapi masyarakat Jember belum banyak yang tahu khasiatnya,” tuturnya.

Menurut Misbahul, kondisi tanah di Jember yang subur sangat mendukung pengembangan tanaman okra. Namun, keberhasilan produksi tetap bergantung pada ketekunan dan cara pengolahan lahan para petani.