Fosil Gajah Purba Stegodon Ditemukan di Nganjuk, Usia 800 Ribu Tahun
Peristiwa 6 jam yang lalujatimnow.com – Penemuan fosil gajah purba kembali menggemparkan dunia arkeologi Indonesia. Tim Museum Geologi Bandung berhasil menemukan fosil Stegodon di kawasan Hutan Tritik, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Fosil ini diperkirakan berusia sekitar 800.000 tahun dan memiliki kondisi kerangka yang relatif lengkap. Sebuah temuan langka dalam sejarah paleontologi Indonesia.
Penemuan ini merupakan hasil eksplorasi lanjutan dari survei awal tahun 2024, yang mengindikasikan adanya lapisan batuan purba di wilayah tersebut.
Proses ekskavasi dilakukan oleh Tim Museum Geologi Bandung bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporabudpar) Nganjuk serta Komunitas Kota Sejuk, kelompok pemerhati sejarah dan lingkungan lokal.
Ketua Tim Penyelidikan dan Konservasi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, menyebutkan bahwa kerangka yang ditemukan menunjukkan tingkat keutuhan yang luar biasa.
"Kami berharap ini berasal dari satu individu yang cukup lengkap. Bagian yang sudah ditemukan meliputi rahang bawah lengkap dengan gigi, sepasang tulang panggul, satu gading, beberapa tulang rusuk, dan sebagian tulang kaki,” jelas Unggul, Selasa (21/10/2025).
Ia menambahkan bahwa rahang dan gigi merupakan komponen kunci dalam proses identifikasi spesies. Berdasarkan karakteristik gigi yang ditemukan, tim memastikan bahwa fosil tersebut berasal dari jenis Stegodon, nenek moyang gajah modern yang pernah hidup di Asia Tenggara.
"Karakter gigi yang khas dari Stegodon menjadi bukti kuat bahwa hewan ini pernah hidup di wilayah ini,” tambahnya.
Lapisan batuan tempat fosil ditemukan menunjukkan usia geologis sekitar 800.000 tahun, menempatkannya pada masa Pleistosen Tengah.
Era ini dikenal sebagai masa ketika banyak mamalia besar mendiami Pulau Jawa. Temuan ini memperkuat teori bahwa Jawa Timur merupakan jalur penting dalam migrasi fauna purba dari Asia ke Nusantara.
Proses ekskavasi diperkirakan berlangsung selama sepuluh hari untuk menggali sisa-sisa kerangka dan memastikan tidak ada bagian fosil yang rusak akibat erosi atau aktivitas manusia.
Humas Komunitas Kota Sejuk, Sukadi, menyebut bahwa kawasan Desa Tritik memang telah lama dikenal sebagai “ladang fosil”. Sejumlah fosil hewan purba lainnya juga ditemukan di sekitar lokasi.
"Di sekitar sini sudah banyak ditemukan fosil, tidak hanya Stegodon, tapi juga rusa purba dan beberapa hewan lainnya,” ungkap Sukadi.
Jika proses ekskavasi dan konservasi berjalan lancar, fosil Stegodon ini akan dibawa ke Museum Geologi Bandung untuk diteliti lebih lanjut dan dipamerkan kepada publik.