Dinkes Trenggalek Temukan Kandungan Bakteri E-Coli di Sumur WargaDinkes Trenggal
Peristiwa 18 jam yang lalujatimnow.com- Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek melakukan uji sampel air di sumur keruh warga Desa Prambon, Kecamatan Tugu. Hasilnya, ditemukan kandungan bakteri E-Coli dan tingkat kekeruhan di atas batas aman.
Kepala Dinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto telah meminta tim Puskesmas Tugu mengambil sampel air sumur warga untuk dilakukan uji lab. Pengambilan sampel air dilakukan di dua sumur warga.
"Kami sudah mengambil sampel air sumur warga yang kondisinya keruh. Pengambilan sampel ini bertujuan untuk melihat kandungan air sumur," ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Ada beberapa kategori uji lab untuk memastikan kandungan air itu bersih dan layak. Yakni, tingkat kekeruhan, warna, zat pelarut, suhu, rasa, bau, koliform, zat besi, flouride, Co3, nitrid, nitrad, sianida, mangan, kadar detergen, pestisida, kadmium, selenium hingga timbal.
"Tapi kami hanya bisa melakukan ujib lab untuk tingkat kekeruhan, suhu, kandungan E-Coli dan mangan atau logam," terangnya.
Dari hasil uji lab, Dinkes Dalduk KB Trenggalek mendapati tingkat kekeruhan sumur warga di Desa Prambon sangat tinggi dari standart yang ditentukan.
"Tingkat kekeruhan air sumur warga bisa mencapai 224 Nephelometric Turbidity Units (NTU). Padahal batas standart tingkat kekeruhan adalah 25 NTU," paparnya.
Sunarto juga menemukan kandungan bakteri E-Coli pada beberapa sumur warga. Bakteri ini dimungkinan dapat menganggu kesehatan masyarakat.
"Dari dua sumur yang kami ambil sampel, satu diantaranya mengandung bakteri E-Coli," jelasnya.
Meskipun air sumur warga berbau logam karat, Dinkes Dalduk KB Trenggalek tidak mendapati kandungan logam mangan. Sedangkan suhu air berada di 27 derajat Celcius.
"Kalau air berwarna, berarti ada sesuatu di dalam kandungannya. Maka perlu dilakukan uji lab secara menyeluruh," tegasnya.
Sunarto meminta warga agar tidak mengkonsumsi secara langsung air sumur keruh berbau logam tersebut. Karena dapat berdampak pada kesehatan.
"Kami tidak anjurkan untuk mengkonsumsi air sumur itu, karena tingkat kekeruhan di atas batas aman," ungkapnya.
Apabila masyarakat terpaksa mengkonsumi air sumur keruh, maka harus diolah terlebih dahulu. Warga harus mengendapkan dan merebus air.
"Setelah itu, ambil bagian atas air sedikit-sedikit, sebelum dikonsumsi," katanya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah memastikan akses bantuan air bersih kepad warga terdampak. Juga perlu pemeriksaan kesehatan secara berkala kepada warga terdampak.
"Kami akan berusaha untuk melakukan uji lab secara lengkap komponen kandungan air sumur keruh berbau logam warga Desa Prambon," imbuhnya.
Kondisi air sumur keruh berbau logam di Desa Prambon telah terjadi sejak 60 tahun lebih. Masyarakat terpaksa mengandalkan air tersebut untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.