Pixel Code jatimnow.com

Keren, Pelajar di Tulungagung Inisiasi Program Pawon Gerabah

Time Out 4 jam yang lalu
Foto: Aktivitas pawon gerabah di Tulungagung. (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Aktivitas pawon gerabah di Tulungagung. (Bramanta/jatimnow.com)

Jatimnow.com–Dua pelajar di Tulungagung menghidupkan kembali tradisi pembuatan gerabah di Desa/Kecamatan Rejotangan. Mereka menggagas program eduwisata budaya bernama Pawon Gerabah. Program tersebut digagas oleh Diyah Annisa Madinata dan Miftahul Bilqis Almaghfira. Program inimenjadi wadah pembelajaran sekaligus pemberdayaan masyarakat yang memadukan nilai budaya, ekonomi, dan pendidikan.

Diyah Annisa mengaku terinspirasi oleh kekayaan tradisi lokal yang mulai ditinggalkan, lalu berinisiatif bekerja sama dengan para pengrajin gerabah, guru, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung untuk menciptakan wisata edukatif berbasis budaya. Desa Rejotangan sendiri dahulu dikenal dengan produksi gerabah. Kegiatan Pawon Gerabah menjadi ajang interaksi antara anak-anak dan pengrajin.

“Setiap peserta bisa membawa pulang hasil karyanya sendiri. Jadi, selain belajar, mereka juga punya kenang-kenangan dari pengalaman yang bermakna,” ujarnya, Senin (27/10/2025).

Program ini juga memberi dampak ekonomi positif bagi warga. Para pengrajin mendapat tambahan penghasilan, sementara desa memperoleh potensi baru di sektor wisata budaya. Berdasarkan hasil survei, 96,3 persen responden menyatakan bersedia berpartisipasi dengan rata-rata kesediaan membayar Rp60 ribu per anak. Dari perhitungan Travel Cost Method, kegiatan ini diperkirakan mampu menggerakkan ekonomi lokal sebesar Rp42 juta hingga Rp64 juta per tahun.

"Kami sudah melakukan survey dan melakukan pengitungan ekonomi terkait program ini," tuturnya.

Tak berhenti di sana, tim Pawon Gerabah juga mengembangkan Pawon Market, pusat penjualan produk gerabah lokal yang sekaligus berfungsi sebagai ruang pelatihan bagi pengrajin muda. Dana hasil kegiatan digunakan untuk pelatihan, promosi digital, dan pengembangan fasilitas produksi. Mereka juga menggandeng Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat untuk mengenalkan program tersebut.

"Hingga kini, lebih dari seratus peserta dari berbagai jenjang usia telah mengikuti program ini," pungkasnya.