Komisi X DPR RI dan Kemendikbud Gelar Diseminasi Diplomasi Bahasa di Surabaya
Pemerintahan 12 jam yang lalujatimnow.com–Bahasa Indonesia kini tak lagi sekadar bahasa pemersatu bangsa. Melalui berbagai program pengembangan dan diplomasi kebahasaan, bahasa Indonesia terus menguatkan posisinya di kancah internasional. Hal itu mengemuka dalam kegiatan Diseminasi Program Diplomasi Kebahasaan dan Kesastraan yang digelar di Hotel Movenpick Surabaya, Kamis (30/10/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra, Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Acara tersebut bertujuan memperkuat literasi, memperluas diplomasi bahasa Indonesia, serta membangun jejaring pemangku kepentingan di bidang kebahasaan dan kesastraan.
Kepala Pusat Pemberdayaan Bahasa dan Sastra Dr. Iwa Lukmana dalam sambutannya menegaskan bahwa bahasa Indonesia merupakan simbol pengorbanan dan persatuan bangsa.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu, dengan bahasa persatuan bahasa Indonesia. Itu adalah bentuk pengorbanan dari keberagaman bahasa yang kita miliki,” ujarnya.
Iwa menjelaskan, saat ini pusat bahasa memiliki empat program prioritas nasional. Pertama pelatapan dan pelestarian bahasa Indonesia di dalam dan luar negeri. Kedua penguatan bahasa daerah melalui digitalisasi. Ketiga, pengembangan bahasa dan sastra, termasuk penyusunan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan keempat, penginternasionalan bahasa Indonesia.
“Sejak 2015, pembelajaran bahasa Indonesia telah dilakukan di 57 negara. Dan sejak 2023, bahasa Indonesia resmi menjadi salah satu bahasa kerja UNESCO. Ini adalah kebanggaan bagi kita semua,” jelasnya.
Selain itu, ia menyebut Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan partisipasi terbanyak dalam berbagai program kebahasaan nasional. Ia juga mendorong masyarakat agar memanfaatkan sumber digital kebahasaan yang kini mudah diakses publik, termasuk bahan ajar dan buku literasi anak yang tersedia di laman resmi pusat bahasa.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Lita Machfud Arifin, menyebut kegiatan ini sebagai gerakan kebangsaan yang memperkuat jati diri Indonesia melalui bahasa dan sastra.
“Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tapi juga instrumen kebudayaan dan pendidikan karakter bangsa,” tuturnya.
Lita menegaskan bahwa Komisi X DPR RI berkomitmen mendukung penguatan bahasa dan sastra nasional. Dukungan itu meliputi penguatan kurikulum bahasa dan sastra di lembaga pendidikan, peningkatan kapasitas tenaga pengajar dan fasilitator BIPA, penguatan lembaga kebahasaan di daerah, serta pemanfaatan teknologi digital dalam diplomasi bahasa dan sastra.
“Bahasa Indonesia kini menjadi bahasa dunia. Melalui diplomasi bahasa, kita memperkenalkan jati diri bangsa Indonesia ke berbagai penjuru dunia,” pungkasnya.
Reporter: Fatkur Rizky