Pixel Code jatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020, Host Cantik ini Masuk Bursa Penerus Risma

Politik Rabu, 24 Okt 2018 19:12 WIB
Agnes Santoso
Agnes Santoso

jatimnow.com - Bakal calon penerus Tri Rismaharini memimpin Kota Surabaya yang melantai di bursa masih didominasi politisi pria. Bila ada politisi perempuan, dia harus bisa memanfaatkan fenomena Risma Effect.

Agnes Santoso, jurnalis yang cukup kritis saat memandu dialog politik dan perkotaan di SBO TV. Perempuan cantik yang masih lajang ini dikabarkan juga melirik Pilwali Surabaya 2020.

Saat dikonfirmasi,  host  kelahiran 1985 yang pernah terkenal penyanyi cilik ini tidak memberikan penegasan.

"Sekarang no comment, tunggu waktunya," jawab Agnes saat dikonfirmasi, Rabu (24/10/2018).

Kemunculan nama perempuan asli Arek Suroboyo  dinilai wajar saja karena itu merupakan hak setiap warga negara.

Agnes Santoso

"Ya sah-sah saja," kata Herlina Harsono Njoto, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Surabaya, Rabu (24/10/2018).

Namun dia menilai Agnes masih harus kerja keras agar dikenal publik Surabaya. Survei juga harus dilakukan agar partai politik bisa mengukurnya.

"Segera lakukan survei jika serius," kata Herlina.

Agnes belum lama ini diundang ke acara Asia Europe Foundation Young Leaders Summit yang bertema 'Ethical Leadership' yang diselenggarakan di Brussel, Belgia pada 15-18 Oktober.

Agnes bersama adiknya datang sebagai sociopreneur di acara yang didatangi perwakilan berbagai negara itu.

Surabaya memang dinilai sebagai daerah metropolitan yang dinamis kreatif memang perlu terobosan dan inovasi berkelanjutan.

"Saya menghargai jika ada kaum muda yang berani ikut kontestasi politik dipilwali Surabaya. Bagi saya kaum muda itu semangatnya berlipat, energi dan endurance-nya juga tinggi sehingga bisa akseleratif jika bekerja," kata Surokim Abdussalam, Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan.

Namun, kata dia, Kelemahan dari pemimpin muda biasanya hanya faktor kecermatan dan presisi. Jika ada generasi muda yang berani maju itu akan membawa multiplier efek yang besar bagi literasi politik di Surabaya.

"Politik tak lagi jadi kotak pandora yang menakutkan dan akan memacu anak muda berani terjun ke kancah politik serta membawa suasana baru dinamisasi peran politik kaum muda," terang dia.

Menurut dia, jika melihat kepemimpinan politik di berbagai daerah, khususnya di Jawa Timur memang ada kecenderungan untuk memberi tempat pada generasi muda dan banyak diantara mereka yang mampu merubah dan berhasil membangun daerahnya.

"Gairah pembangunan terlihat jelas dan perubahan terjadi sangat signifikan. Kendati harus diakui biasanya generasi muda akan menghadapi tekanan yang tidak ringan baik dari aspek psikis maupun materi pembiayaan," jelas Surokim.

"Namun menurut saya tetap harus diapresiasi jika ada anak muda yang serius dan kompeten berkehendak maju di Pilwali Kota Surabaya. Politik memang sedang rejuvenated dan banyak pemimpin muda yang berhasil di Jawa Timur," tambahnya.