Kayangan Api, Wisata Geologi Peninggalan Jejak Majapahit di Bojonegoro
Piknik Selasa, 04 Des 2018 05:58 WIBjatimnow.com - Indonesia memiliki beberapa api abadi yang tak pernah padam. Salah Satunya di Bojonegoro. Bernama Kayangan Api yang terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, merupakan salah satu api abadi di Indonesia yang tak pernah padam.
Kayangan Api sudah lama menjadi ikon Bojonegoro dan kini ditetapkan menjadi bagian wisata geologi yang ada di Bojonegoro selain penambangan minyak bumi secara tradisional.
Wisata ini menjadi bagian dari sejarah panjang peradaban manusia sejak era Kerajaan Majapahit. Dimana saat itu salah satu pembuat keris Kerajaan Majapahit, Mbah Kriyo Kusuma alias Mpu Supa bertapa di hutan sekitar Desa Sendangharjo sebelum membuat keris tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Amir Sahid menyatakan, Api Abadi Kayangan Api ini menjadi wisata geologi yang ditonjolkan Kabupaten Bojonegoro dan dimasukkan ke kategori geopark sekaligus geoherritage.
"Dalam geopark ini harus masuk dalam tiga unsur yakni pertama wisata geologi heritage atau geoherritage, kedua keanekaragaman makhluk hidupnya mulai dari manusianya, tumbuhan, hingga satwanya. Kebetulan di sekitarnya masih hutan yang terjaga," ungkap Amir Sahid saat ditemui jatimnow, Selasa (4/12/2018).
Selain keduanya, faktor budaya yang masih terjaga di kawasan Kayangan Api menjadi suguhan mengapa wisata ini menjadi salah satu andalan wisata geologi heritage di Bojonegoro.
"Di sini, dulu seorang pembuat keris dari Kerajaan Majapahit pernah bertapa untuk membuat keris yang akhirnya mengembalikan kejayaan Kerajaan Majapahit di tangan patih Gajah Mada dan rajanya," terangnya kembali.
Maka jangan heran setiap malam Jumat pahing di kalender penanggalan masyarakat Jawa, Kayangan Api ini dipadati pengunjung dari masyarakat sekitar, bahkan beberapa daerah dari luar Bojonegoro.
Mereka berdatangan untuk melalukan ritual dan berdoa meminta jodoh, usaha lancar, hingga mendapatkan kedudukan karena meyakini Kayangan Api merupakan tempat yang sakral.
Bahkan beberapa kali sumber api abadi dari Bumi Bojonegoro ini juga menjadi api untuk menyalakan obor Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pernah diselenggarakan di Jawa Timur.
Namun dalam pengambilannya tak bisa sembarang orang dan asal dalam melakukannya, perlu melalui upacara adat dan selamatan dengan menyanyikan gending atau lagu jawa yang merupakan kesukaan Mbah Kriyo Kusumo.
Kini Api Abadi Kayangan Api telah berevolusi menjadi wisata geoheritage zaman now. Meski nuansa mistis masih terasa kental, perpaduan pemandangan alam hutan jati dengan sajian kuliner tradisional lokal masyarakat Ngasem.
Festival Geopark yang diselenggarakan Sabtu hingga Minggu 24 - 25 November 2018 lalu menjadi langkah awal bagaimana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro serius menggarap peninggalan wisata geologi di Bojonegoro.
Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro mencatat kunjungan wisatawan ke Bojonegoro mengalami peningkatan 100 persen atau di angka satu juta wisatawan.
"Kami tahun ini hampir melampaui target di awal tahun 2018. Jadi banyak sekali masyarakat yang sudah mengenal Bojonegoro dengan adanya teknologi medsos dan berbagai alat komunikasi," jelas Amir Sahid kembali.
Di tahun 2019 mendatang, Disbudpar Kabupaten Bojonegoro menargetkan akan ada kenaikan wisatawan sebesar 20 persen.
"Kami akan promosikan terus, disamping akan mengikuti event luar daerah, perbaikan sarana prasarana, penguatan banding, hingga kerjasama dengan berbagai pihak," tukas Amir.
Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto juga mengungkapkan keseriusan Pemkab Bojonegoro menggarap potensi wisata lokal untuk menggenjot jumlah wisatawan yang berkunjung.
"Kita akan lanjutkan festival - festival lainnya ke depannya. Potensi wisata di Bojonegoro sangat banyak bagus jika diadakan festival - festival yang lain untuk mempromosikan wisata Bojonegoro," beber pria yang akrab disapa Wawan ini.
Penasaran seperti apa wujud Kayangan Api, anda dapat menikmati wisata alam geologi yang berlatarbelakang hutan jati yang lebat ini saatnya berkunjung ke Bojonegoro.