Spanduk Soeharto di Surabaya Dinilai Upaya Galang Pro Orba
Politik Senin, 10 Des 2018 21:39 WIBjatimnow.com - Spanduk bergambar mantan Presiden Soeharto yang terpasang di Kota Surabaya. Spanduk ini dinilai sebagai salah satu upaya untuk meraih dukungan dari masa orde baru (orba) jelang Pilpres 2019.
Spanduk bertuliskan "Soeharto Pahlawan Negara" terpasang di pertigaan Ngagel. Sedangkan di Kendangsari terpasang spanduk yang berbunyi "Soeharto Bapak Swasembada Pangan".
Pada kedua spanduk yang didominasi warna biru dan kuning dan terdapat foto Soeharto tersebut terdapat identitas "Laskar Berkarya Jawa Timur".
Baca Juga:
- Spanduk 'Soeharto Pahlawan Negara' Terpasang di Surabaya
- Video: Spanduk Pro Soeharto Hiasi Kota Surabaya
"Mereka berkeinginan untuk menggugah (membangunkan) para saksi masa orba atau mainded orde baru untuk satu baris dengannya," kata Agus Mahfud Fauzi, Ketua Pusat Studi Perubahan Sosial dan Media Baru Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (10/12/2018).
Menurut tenaga pengajar Pengantar Ilmu Politik Unesa, meskipun masa orba itu kurang lebih 32 tahun telah berlalu, mereka juga akan menghidupkan pola politik orba itu dapat diterapkan di era keterbukaan seperti tahun ini.
"Mereka beranggapan dengan cara menyebar gambar Soeharto dengan tagline enak jamanku toh, jika bisa diterima maka sebuah keuntungan bagi mereka," terang Agus Mahfud mencontohkan.
Menurutnya, gambar-gambar presiden ke dua RI itu juga dapat memicu massa yang kontra dengan masa orba. Ia menilai, spanduk bergambar Soeharto tersebut juga tak perlu diperdebatkan.
"Ya bisa dikatakan siapa yang nantinya kuat, jika diterima ya kemungkinan bisa berjalan. Namun jika tidak akan menumbuhkan massa tandingan atau kontra," kata Agus.
Sah-sah Saja
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Queen Al Azhar Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang, KH Zahrul Azhar As’ad atau Gus Han turut bicara.
Ia mengatakan bahwa sah-sah saja jika ada yang mengingatkan akan kehebatan dari Soeharto. Namun dia menanyakan apakah masih ada tokoh politik yang sehebat Soeharto dapat memimpin di era keterbukaan saat ini.
"Ya boleh lah seseorang memandang Pak Harto itu berjasa di zamannya. Tapi kembali lagi jika masa itu ada orangnya, dan orang itu juga ada masanya," kata Gus Han yang juga mantan jubir tim pemenangan Khofifah-Emil ini.