Bos kumparan Meminta Maaf

Rabu, 06 Feb 2019 17:29 WIB
Reporter :
Farizal Tito

jatimnow.com - Presiden Komisaris kumparan, Budiono Darsono meminta maaf kepada masyarakat yang banyak tergiur telah membuat media online.

"Saya mohon maaf bila saya mbujuki (membohongi)," kelakar Budiono saat merespon banyaknya atau menjamurnya media online di Tanah Air di Hotel Kampi, Jalan Taman Apsari, Surabaya. Rabu (6/2/2019).

Sebab, Budiono selama ini dikenal sebagai pelopor, karena mengaku saat membikin detikcom dengan biaya sedikit. Nampaknya banyak pihak yang terilhami untuk membikin media online di daerah-daerah.

Baca juga: Polda Jatim Gandeng Media Massa, Deklarasikan Sinergi Kawal Pilkada di Sidoarjo

Padahal untuk membikin media online, kata Budiono banyak yang harus dipersiapkan dan menghitung teknologinya, serta kolaborasi, alias tidak gampang.

Jawaban dengan nada guyon itu disampaikan saat menjadi pembicara Rembug Migas dan Media bertema Peluang dan Tantangan Sektor Hulu Migas Indonesia, Prospek Masa Depan Media Massa.

Baca juga: Unusida Sidoarjo Kupas Peran Penting Media untuk Branding Image

Bagi pria yang dibesarkan di Bojonegoro, Jawa Timur, pengelola media online diminta tidak terjebak konsentrasi terhadap upaya mencari iklan saja.

\

"Tahu golek iklan susah kok tetep digoleki (Sudah tahu cari iklan susah masih saja mencari). Bikin media online yang bagus, yang berbeda sehingga menarik minat investor," kata Budiono sembari membocorkan nilai kumparan saat ini menyentuh Rp 1 Triliun.

Baca juga: Kapolres Lamongan Perkuat Peran Wartawan, Antisipasi Meluasnya Berita Hoax

Dalam forum yang digelar PWI Jatim menyambut Hari Pers Nasional 2019, bapak dua anak itu banyak membagikan bocoran tentang media Indonesia di masa yang akan datang.

Selain Budiono, pembicara lain yaitu Imawan Mashuri (mantan Ketua Umum ATVLSI), Abdul Rokhim (Pemimpin Redaksi Jawa Pos) dan Errol Jonathan (CEO Suara Surabaya Media).

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler