Bank Jatim Raup Laba Bersih Rp 1,26 Triliun di Tahun 2018

Sabtu, 16 Feb 2019 13:10 WIB
Reporter :
Jajeli Rois
Media Gathering Kinerja Bank Jatim

jatimnow.com - Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) di tahun buku 2018 mengalami peningkatan 21,68 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bank milik Pemprov Jatim ini mencatatkan laba bersih Rp 1,26 triliun.

"Kinerja keuangan Bank Jatim menunjukkan perfoma yang bagus dan tumbuh yang sangat positif di Tahun 2018," ujar Direktur Utama Bank Jatim Suroso di acara Media Gathering Kinerja Bank Jatim Tahun Buku 2018, di gedung Pusdiklat Bank Jatim, Prigen, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (16/2/2019).

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2018 (audited), aset Bank Jatim tercatat Rp 62,69 triliun atau tumbuh 21,68 persen. Laba bersih Bank Jatim tercatat Rp 1,26 triliun atau tumbuh 8,71 persen (Year on Year).

Baca juga: Dirut Bank Jatim Dinobatkan sebagai The Best CEO

Selama tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan27,78 persen (YoY) yakni sebesar Rp 50,91 triliun.

"Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat," ujarnya sambil menambahkan, selain pencapaian DPK itu diperkuat dengan CASA rasio Bank Jatim sebesar 75,41 persen.

"Selama lebih dari 15 tahun CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen," katanya.

Di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil sepanjang tahun 2018, kata Suroso, Bank Jatim masih mampu mencatatkan peetumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 33,89 triliun atau tumbuh 6,74 persen (YoY).

"Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp 7,26 triliun atau tumbuh 12,67 persen (YoY)," tuturnya.

Rasio keuangan Bank Jatim posisi Desember 2018 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Antara lain, Return on Equity (ROE) sebesar Rp 17,75 persen. NET Interest Margin (NIM) sebesar Rp 6,37 persen. Return On Asset (ROA) 2.96 persen.

Baca juga: Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Pamekasan, Dukung Kemajuan UMKM

Sedangkan biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) masih tetap terjaga di angka 69,45 persen.

\

"Ini artinya terjadi efisiensi terhadap biaya. Ini efisiensi yang positif," terangnya.

Sebagai perusahaan terbuka, Suroso yang didampingi jajaran direksi Bank Jatim itu menerangkan, tren kenaikan harga saham Bank Jatim (BJTM) juga menjadi perhatian masyarakat.

"Selain karena kenaikan tren harga saham yang ditunjukan oleh Bank Jatim dari tahun ke tahun, pembagian deviden yang selalu meningkat setiap tahunnya menjadikan saham Bank Jatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, market capitalization BJTM mencapai Rp 10,33 triliun di akhir Tahun 2018. Saat ini komposisi saham Bank Jatim terdiri dari 51,25 persen Seri A yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai pemegang saham pengendali (PSP). Sedangkan 28,42 persen saham Seri A yang dimiliki oleg pemerintah kota, kabupaten se Jawa Timur.

Baca juga: KPID Jawa Timur Nobatkan Bank Jatim sebagai BUMD Peduli Penyiaran

Ketertarikan terhadap saham BJTM tidak hanya dari investor dalam negeri. Kata Suroso, banyak investor luar negeri mendominasi komposisi kepemilikan saham seri B Bank Jatim dengan komposisi 65,30 persen dibandingkan investor dal negeri sebesar 34,70 persen.

"Jangan disalahartikan ya. Maksudnya 65,30 persen dari 20 persen saham Bank Jatim yang dijual umum ke masyarakat," jelasnya.

 

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler