jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menginginkan para ulama untuk mendukung, membimbing dan memandu berjalannya kepemimpinan dirinya dan Wakil Gubernur Emil Dardak selama lima tahun ke depan.
Keinginan itu diungkapkan Gubernur Khofifah setelah sowan ke Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Senin (25/2/2019).
"Melalui pertemuan ini kami harap terbangun strong partnership (kerja sama yang kuat) antara pemerintah dengan semua elemen masyarakat Jawa Timur, terutama PWNU dan pengurus pondok pesantren, jaringan santri dan jaringan kiai di Jawa Timur," ungkapnya.
Baca juga: 5 Tahun Perjalanan Pemprov Jatim Gelontor Rp71 Triliun untuk Program TisTas
Menurutnya, proses perjalanan pemerintahan di Jawa Timur ini tidak hanya membutuhkan pemikiran strategis dan genuin, tidak hanya pendekatan rasional semata, melainkan pendekatan spiritual, religiusitas dan keumatan.
Baca juga: Visi dan Misi Khofifah - Emil sebagai Cagub Jatim 2024
"Sebagaimana tagline kami Kerja Bersama untuk Jatim Sejahtera sehingga dibutuhkan nyambung ati (hati), nyambung pikiran, nyambung program sesuai apa yang disampaikan Kiai Marzuki tadi," tambahnya.
Sementara, KH Marzuki Mustamar, Ketua Tanfidziah PWNU Jatim menambahkan, pertemuan dengan Khofifah ini bertujuan untuk menyatukan Jawa Timur, setelah beberapa bulan lalu warga Jatim melewati proses demokrasi Pilgub 2018.
Baca juga: Video: ASN Pemprov Jatim Beri Ucapan Pada Apel Terakhir Khofifah-Emil
"Intinya menjadikan Jawa Timur tetap jadi satu. Ya, namanya ada proses politik, Pilgub, khawatirnya ada friksi macem-macem. Kalau ulama kompak, NU kompak, pejabat kompak, rakyat kompak, maka Jawa Timur akan satu. Pokoknya harus tetap satu, jangan ada Jawa Timur macem-macem," katanya.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak dan istri juga hadir dalam pertemuan tersebut. Selain disambut Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar Khofifah dan Emil juga disambut Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Manshur dan para kiai serta tokoh NU, para pengurus PWNU Jati.