Gandeng 7 Ormas, Gubernur Khofifah Tuntaskan Kemiskinan di Pedesaan

Jumat, 08 Mar 2019 22:37 WIB
Reporter :
Farizal Tito
Penandatangan kesepakatan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah

jatimnow.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan penandatanganan kerjasama bersama tujuh organisasi wanita di Jatim di gedung negara Grahadi Surabaya, Jumat (8/3/2019) sore.

Penandatanganan kerjasama yang dilakukan tepat pada peringatan Hari Perempuan Internasional ini, dilakukan langsung oleh gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat, PW Aisyah Jatim, PW Fatayat NU, TIM Penggerak PKK Jatim, Badan Kerjasama Organisasi Wanita Jatim, DPD Ikatan Wanita Pengusaha Jatim, Pimpinan Wanita Katholik Jatim.

Gubernur Khofifah mengatakan, kerjasama itu diwujudkan dengan tujuan karena ingin mengajak dan melibatkan organisasi wanita lintas profesi ini, untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan yang terjadi, khususnya di wilayah pedesaan.

"Kita bersama menyisir diantara saudara-saudara kita, mereka masuk dalam kategori masyarakat yang tidak terdaftar atau unregister people," ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu mengungkapakan, Penduduk yang tidak tercatat secara negara tersebut, bisa sjaa karena tidak mencatatkan pernikahannya, sehingga tidak memiliki Kartu Keluarga (KK).

"Dari sini, nantinya peran organisasi wanita itu berperan. Saya minta tolong ini dimaksimalkan, kita sama-sama menyisir," kata Khofifah.

Mantan menteri sosial itu mengajak bersama-sama untuk bisa mencari tahu hulu dari penyebab kemiskinan tersebut. Yang ditengarahi karena tidak terdaftarnya mereka secara negara.

"Saya hanya menduga, hulunya mungkin karena tidak teregistrasi, tidak punya KK, tidak punya KTP, tidak punya akta kelahiran, maka mereka tidak bisa mengakses berbagai program perlindungan sosial," terangnya.

Untuk itu, kerjasama ini sementara dilakukan Gubernur Jatim bersama tujuh organisasi wanita, melalui penandatanganan perjanjian kerjasama dari berbagai aspek.

Khofifah menyebut, angka kemiskinan di Jawa Timur, khususnya di pedesaan masih tertinggi secara nasional, yakni sebesar 15,1 persen. Sedangkan angka kemiskinan di perkotaan, Surabaya contohnya, sebesar 4,4 persen.

"Kemarin saya ke Batu sebesar 3,6 persen, rata-rata 6,9 persen. Di Kota kemiskinan sederhana, di desa, kemiskinan masih tinggi," tandasnya.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler