jatimnow.com - PW GP Ansor Jawa Timur melaporkan Sukmawati Soekarnoputri ke Polda Jatim, karena puisinya yang dianggap telah menyinggung umat Islam.
Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti setiap laporan dari masyarakat.
"Ya pastinya ada tahapan yang harus dilalui. Orang boleh membuat laporan. Di Jakarta juga ada yang laporan. Ya nanti kita dalami dari sisi hukumnya. Ada tahapannya, ada gelar perkara dan semua pihak akan kita undang," kata Irjen Pol Machfud Arifin.
Kapolda menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak terpancing dengan persoalan tersebut.
"Kita imbau kepada masyarakat agar tidak terpancing lah. Biarkan berjalan sesuai dengan aturan hukum," tuturnya.
Menurutnya, warga Surabaya, Jawa Timur dan Indonesia harus bersyukur tinggal di negeri tercinta ini.
"Kita imbau jangan sampai terpancing. Kita harus bersyukur bisa ngopi santai di Indonesia. Coba kita lihat di Iraq, di Syria, yang harus melarikan diri dari rumahnya dan mengungsi dari negerinya," katanya.
"Itu kurang nyaman, kasihan. Kita enak hidup di Jawa Timur, di Surabaya, bahkan di Indonesia, kita rasakan kesejukan," tuturnya.
Puisi Sukmawati berjudul 'Ibu Indonesia' yang dibacakan pada acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018, menuai polemik.
Berikut puisi Sukmawati yang menjadi kontroversi masyarakat.
Ibu Indonesia
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surgawi
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Erwin Yohanes