jatimnow.com - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo tidak ingin Indonesia terjebak menjadi negara berpenghasilan menengah seperti dialami banyak negara lain.
"Kita tak mau terjebak pada middle income trap, negara lain banyak yang terjebak, kita tidak seperti mereka," kata Jokowi ketika menghadiri deklarasi dukungan 10.000 pengusaha kepada Jokowi-Ma'ruf di Istora GBK Senayan Jakarta, Kamis (21/3/2019) malam.
Ia menyebutkan pemerintah harus menggeser strategi pembangunan dengan konsentrasi pada pembangunan SDM.
"Pembangunan infrastruktur tetap jalan, namun pembangunan SDM mutlak kita lakukan," katanya.
Menurut dia kunci untuk lepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah adalah adanya infrastruktur yang siap, pembangunan SDM secara nyata dan reformasi struktural baik kelembagaan maupun penyederhanaan aturan.
"Kalau tiga ini tidak dikerjakan secara konkret, kita akan terjebak pada middle income trap," katanya.
Sebab itu, lanjut dia, ke depan pemerintah akan mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar yang menjangkau hingga mahasiswa.
Selama ini hanya ada KIP untuk SD hingga SMA/SMK. Tahun 2019 akan diperluas hingga mahasiswa atau KIP kuliah.
"Akan ada KIP kuliah, anak anak yang tak mampu bisa kuliah di dalam maupun luar negeri," katanya.
Menurut dia, pemerintah juga akan mengeluarkan Kartu Prakerja. Kartu ini diberikan kepada lulusan SMA, SMK, akademi, universitas yang ingin masuk ke dunia kerja.
"Mereka akan kita training dan beri pelatihan sehingga siap masuk dunia industri. Itu gratis dibiayai negara dan untuk mendorong orang senang masuk kita berikan insentif honor dalam kartu termasuk yang terkena PHK," kata Jokowi.
Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tantangan Indonesia pada 2020 antara lain adalah naik dari kelompok negara berpenghasilan menengah menjadi kelompok negara berpenghasilan menengah atas.
"Karena masih pada siklus yang sangat awal dalam pembahasaan pokok-pokok kebijakan ekonomi 2020, jadi kita tadi menyampaikan apa tantangan-tantangan pembangunan kita, umpamanya apa yang sudah dicapai selama ini dan bagaimana Indonesia maju dari middle income country menjadi negara yang upper middle income country," kata Sri Mulyani usai mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (6/3/2019)
Menkeu menjelaskan dalam sidang kabinet paripurna itu, dirinya menyampaikan kepada presiden dan wapres serta kabinet mengenai rancangan kebijakan ekonomi makro dan pokok pokok kebijakan fiskal 2020, sesuai dengan siklus persiapan RAPBN 2020.
"Jadi tadi yang dibahas mengenai bagaimana pandangan jangka menengah panjang yang dipresentasikan Menteri Bappenas mengenai Rencana Kerja Pemerintah (RKP) maupun RPJMN, arahnya dan pondasi dasarnya yang akan dijadikan landasan untuk menyusun RAPBN 2020," katanya.
Jokowi Tak Mau Indonesia Terjebak di Negara Berpenghasilan Menengah
Jumat, 22 Mar 2019 09:23 WIB
Reporter :
LKBN Antara
LKBN Antara
Berita Terbaru
4 Pelajar Surabaya Wakili Indonesia di Forum Pemuda Internasional Tokyo
PDAM Surabaya Umumkan Gangguan Air Bersih di Kecamatan Rungkut Malam Ini
Penasihat Hukum Terdakwa Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ajukan Banding
Profesor ITS Ubah Limbah Jadi Adsorben, Solusi Pencemaran Air Ramah Lingkungan
Mandiri Sekuritas Raih Gelar Sekuritas Terbaik Indonesia dari Euromoney
Tretan JatimNow
Kisah inspiratif Dokter Gigi Zahra, Sang Dokter Gigi Bawa Misi Kemanusiaan
Agus Hermanto, Guru Pelosok Banyuwangi Sang Penjaga Mimpi Anak Desa
Kisah Wanita Single Parent jadi Pengemudi Ojol di Jember, Bawa Anak Tiap Hari
Kisah Wiwin Isnawati, dari Penjual Beras ke Kursi Legislatif DPRD Jatim
Terpopuler
#1
Pemkab Trenggalek Bebaskan PBB Lahan Warga Yang Dukung Program Net Zero Carbon
#2
Pencarian 3 Hari, Tim SAR Temukan Jasad Pria Tenggelam di Sungai Brantas Jombang
#3
Penerbangan Jakarta-Jember Dibuka, Wisatawan Bisa Berkunjung ke Rembangan
#4
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini: Hujan Ringan
#5