jatimnow.com - Ribuan masyarakat berbondong-bondong menyaksikan kemeriahan Surabaya Vaganza dalam memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-726, Minggu, (24/03/19).
Pawai yang diikuti oleh 40 mobil hias dan 37 peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, pelajar sekolah, mahasiswa dan warga Surabaya serta beberapa grup drumband.
Kegiatan rutin tiap tahun ini juga diikuti oleh 13 wali kota yang tergabung dalam anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Wilayah IV. Mereka mengikuti parade dengan menaiki kendaraan mobil Jeep Willys dan mengenakan busana adat daerah.
Baca juga: Cerita di Balik Megahnya Kontingen Gudang Garam, Primadona dalam Surabaya Vaganza 2024
Para peserta itu memulai rute start dari Jalan Pahlawan, Jalan Keramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo, dan finish di Jalan Raya Darmo tepatnya di SMAK Santa Maria.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutannya memberi kobaran semangat yang ditujukan kepada arek-arek Suroboyo, khususnya para pelajar agar melanjutkan perjuangan para pahlawan.
Caranya, dengan tidak mudah menyerah dan terus belajar dengan tekun. Dengan begitu, mereka bisa berprestasi dan membuktikan bahwa Surabaya bisa menjadi bagian penting di dunia.
"Seluruh warga yang saya cintai, usia Kota Surabaya sudah sangat dewasa dan tua, karena itu ayo kita tidak boleh malas, harus kerja keras dan membuktikan kita adalah cucu dan cicit para pejuang yang sudah mempertaruhkan kemerdekaan demi kita," kata Wali Kota Risma.
Ia menyampaikan dahulu para pejuang sudah membuktikan dengan segala keterbatasan alat, namun mampu mempertahankan kemerdekaan. Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini ingin, agar seluruh masyarakat Kota Pahlawan juga mengikuti perjuangan para pendahulu.
"Saya berharap para orang tua, ayo kita lanjutkan perjuangan para pahlawan dengan menjadikan anak-anak kita orang yang berhasil. Kita buktikan kalau kita bisa jadi tuan dan nyonya di kota kita sendiri, bukan sebagai penonton," ujarnya.
Wali Kota Risma menjelaskan, Surabaya Vaganza tahun ini lebih banyak budaya yang ditampilkan. Karena itu, melalui pawai budaya ini, ia ingin berbagai elemen masyarakat yang tinggal di Surabaya bisa terus rukun dan saling menghormati.
Baca juga: Foto: Surabaya Vaganza 2024 Hadirkan Keragaman Budaya dan Sejarah Kota
"Jadi kita tahun ini lebih banyak budayanya, saya berharap ini menjadi pemersatu kita untuk kita tidak mempermasalahkan lagi siapa kita, asal usul kita, agama kita dan suku kita," jelasnya.
Menurutnya, dipilihnya tema Puspawarni dalam Parade Surabaya Vaganza tahun ini bertujuan untuk memupuk rasa persatuan berbagai elemen masyarakat yang ada di Surabaya. Ia berharap, masyarakat Surabaya dengan keberagaman suku, adat, dan budaya bisa terus rukun dan terus bergandengan tangan.
"Kita bisa bergandengan tangan untuk bersama-sama membangun kota ini, sebetulnya itu. Makanya yang kita sampaikan adalah Puspawarni. Jadi bukan hanya bunga, tapi adalah budaya yang beragam di Kota Surabaya," katanya.
Ketua Apeksi Regional IV, Dewanti Rumpoko mengaku terkesima dengan berbagai suguhan kesenian budaya yang ditampilkan.
"Selain memang acaranya, terutama drum bandnya, acara keseniannya, parade bunganya juga TOP BGT (top banget)," kata Dewanti.
Baca juga: Meriahnya Surabaya Vaganza, Wali Kota Eri Paparkan Maknanya
Perempuan berkerudung yang juga menjabat sebagai Wali Kota Batu ini menambahkan pihaknya ingin mengadopsi cara Pemkot Surabaya dalam penyelenggaraan parade yang disiplin dan bersih.
Ia berharap, masyarakat Kota Batu bisa meniru bagaimana warga Kota Surabaya menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Mudah-mudahan Kota Batu besok akan meniru, terutama kerapian dan kebersihannya," pungkasnya.