jatimnow.com - Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu daerah yang menjadi tempat Latihan Integrasi Taruna Wreda (Latsitarda) Nusantara ke-39 di Jawa Timur, 1-12 April 2019. Sebanyak 270 taruna-taruni sudah datang ke Trenggalek, Senin (1/4/2019) sore.
270 taruna-taruni dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Udara (AAU), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Polisi (Akpol) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) serta mahasiswa perwakilan beberapa perguruan tinggi di Jatim itu langsung mengikuti kirab menuju ke Pendopo Kabupaten.
Dalam kirab itu, mereka menampilkan drum band, sehingga menyedot perhatian masyarakat. Dengan antusias mereka menyaksikan para taruna-taruni yang akan membaktikan diri selama hampir dua pekan di Trenggalek.
Baca juga: Desa di Trenggalek Ini Gunakan ADD untuk Beli Anjing, Lho?
Dandim 0806 Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto menuturkan, kegiatan Latsitarda ini setara dengan Kuliah Keja Nyata (KKN) di tingkat universitas. Para taruna-taruni akan mempraktekkan apa yang sudah dipelajari dalam kuliah untuk diterapkan di kehidupan masyarakat.
"Mereka akan melakukan kegiatan bersama masyarakat hingga tanggal 12 April," ungkap Dodik.
Baca juga: Trenggalek Hujan Deras, Air Sungai Meluap hingga Tutup Akses Jalan ke Ponorogo
Menurut Dodik, peserta Latsitarda tersebut akan dibagi menjadi empat kelompok. Dua kelompok akan ditempatkan di Kecamatan Bendungan, sedangkan sisanya dibagi di Kecamatan Kampak dan Gandusari. Mereka akan melakukan sejumlah kegiatan terintegrasi dengan masyarakat mulai dari pembangunan fisik dan non fisik dan melaksanakan pengkajian atau penelitian sesuai dengan arahan tiap satuan.
"Ini juga melatih mereka sebelum siap terjun ke masyarakat langsung," tambahnya.
Latsitarda ke-39 tahun ini, menunjuk Jawa Timur sebagai tuan rumah. Selain Trenggalek, Latsitarda juga dilakukan di tiga kabupaten lain yaitu Jember, Bojonegoro dan Pamekasan.
Baca juga: Ratusan Warga 2 Desa di Trenggalek Protes Jalan Rusak, Cabup Siap Perbaiki?
Tujuan Latsitarda yaitu untuk memantapkan jiwa dan semangat integrasi antar para taruna dan komponen masyarakat dalam mengenal adat istiadat setempat.
"Kegiatan tahunan ini sekaligus sebagai wahana pembelajaran dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan akademik para taruna," pungkasnya.