jatimnow.com - Tim sukses atau Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Timur untuk pemenangan Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma’ruf Amin mengapresiasi sikap Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jatim Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menyebut bahwa Paslon 02 itu kalah di Jatim.
"Kalau memang ada berita bahwa tim 02 mengakui kekalahan di Jawa Timur, kami mengapresiasi, terima kasih. Inilah kedewasaan berdemokrasi. Kalau kita sepakat dengan demokrasi, ya konsekuenlah berdemokrasi, termasuk menerima hasilnya," ujar Ketua TKD Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin, Jumat (26/4/2019).
Sikap dari BPP Jatim itu dinilai memberikan teladan bagi masyarakat.
Baca juga: Hasto Tegaskan PDI Perjuangan Bukan Partai Kemarin Sore, Sindir Demokrat?
"Sekali lagi terima kasih. Sikap itu memberi teladan yang sangat baik kepada masyarakat dengan mengakui hasil kompetisi," tuturnya.
Terkait klaim bahwa Prabowo-Sandi hanya kalah tipis di Jawa Timur, Machfud enggan berdebat panjang.
"Kalau pada data penghitungan kami, juga data lembaga-lembaga survei kredibel yang melakukan quick count, 01 memperoleh 65-68 persen di Jawa Timur. Taruhlah 65 persen untuk 01, berarti 02 dapat 35 persen. Apakah selisih itu bisa dibilang tipis? Setahu saya tipis itu ya maksimal 3 persen," terangnya.
Meski demikian, Machfud ini mempersilahkan jika tim 02 tetap menyebut bahwa mereka hanya kalah tipis di Jawa Timur.
Baca juga: Video: Pesan Mahfud MD untuk Jokowi-Prabowo
"Ya tapi terserah saja. Kubu 02 boleh mengklaim kalah tipis, silakan saja," ujarnya.
Mantan Kapolda Jatim ini menyebut langkah terbaik saat ini adalah menunggu hasil penghitungan hingga penetapan resmi dari KPU dan tidak bertindak di luar koridor konstitusi.
"Kalau enggak percaya KPU, kenapa dulu daftar di KPU Republik Indonesia?" ujarnya.
Dia menyarankan agar tim 02 di Jawa Timur segera melaporkan ke Bawaslu jika merasa dicurangi.
Baca juga: Mahfud MD Minta Jokowi-Prabowo Segera Rekonsiliasi
"Jadi jangan membangun narasi dicurangi, membangun narasi menang secara nasional. Tapi tak pernah tunjukkan data, tak pernah buka hasil rekapitulasinya. Langkah-langkah seperti itu malah tidak menuai simpati masyarakat," katanya.
"Saya juga baca, BPP Prabowo-Sandi mencurigai saat Pak Jokowi bertemu kepala daerah. Lha masak presiden enggak boleh ketemu kepala daerah, kan bicara pembangunan daerah. Ini ibarat mencurigai bupati mau ketemu camat, camat mau ketemu kepala desa, ya kalau enggak ada koordinasi ya berarti enggak ada pembangunan. Kadang-kadang saya kurang memahami cara berpikir sebelah," pungkasnya.
Diketahui, dalam jumpa pers Kamis (25/4/2019) lalu, BPP Jawa Timur Prabowo-Sandi menyebut bahwa Paslon 02 kalah tipis dibanding 01 di Jawa Timur. Meski demikian, Ketua BPP Jatim Soepriyatno enggan membuka persentase kekalahan tipis tersebut. BPP Jatim juga menuding banyak kecurangan terjadi.