jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) diundang ke Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Darat (Seskoad) untuk memaparkan konsep Tiga Pilar Plus.
Tiga pilar plus merupakan sinergitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, DPRD atau partai politik, plus tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas).
"Tiga pilar plus ini saling sinergi, harus saling mendukung, sehingga bisa menciptakan kondisi aman dan nyaman," kata Gubernur Jatim saat mengisi kuliah umum dihadapan ratusan perwira siswa (pasis) Seskoad, di gedung Jenderal Gatot Subroto Seskoad, Jalan Gatot Subroto 96, Bandung, Jawa Barat, melalui rilis yang diterima jatimnow.com, Senin (16/4/2018).
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Optimistis Regulasi Baru jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Kuliah umum ini diikuti 281 Siswa Dikreg Seskoad LVI TA 2018 terdiri dari 267 Pasis TNI AD, 2 Pasis TNI AL, 2 Pasis TNI AU serta 10 Pasis perwakilan dari negara sahabat seperti Aljazair, Amerika Serikat, Australia, India.
Gubernur yang biasa disapa Pakde Karwo ini menerangkan, terciptanya situasi aman dan kondusif merupakan syarat awal untuk melakukan proses pembangunan.
Jika pertumbuhan dan pembangunan meningkat, maka kesejahteraan rakyat juga ikut meningkat. Ini diyakni sebagai segitiga besi yang saling terkait.
"Tiga pilar plus ini merupakan bangunan dasar yang kokoh, yang akan memberikan dampak yang positif khususnya dalam menciptakan suasana harmoni di daerah. Apalagi sekarang ini ada pemilihan kepala daerah serentak," terangnya.
Soekarwo menerangkan, komunikasi tiga pilar plus terus dilakukan. Untuk ditingkat provinsi, rutin digelar pertemuan sebanyak 2 kali dalam setahun.
Katanya, pertemuan itu penting untuk bisa mengantisipasi konflik secara dini baik di tingkat kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa atau kelurahan.
Baca juga: Pj Gubernur Jatim Adhy Dinobatkan jadi Tokoh Keterbukaan Informasi Publik
"Melalui kegiatan ini, maka deteksi dini dan pencegahan dini terhadap permasalahan yang mungkin timbul bisa segera diatasi di tingkat bawah," jelasnya sambil menambahkan, sinergitas tiga pilar plus ini untuk menyelesaikan permasalahan dengan mengoptimalkan peran komunitas intelijen daerah dan mengoptimalkan peran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
"Sejak dua tahun lalu sudah diputuskan bahwa, kasus yang terjadi di desa maka harus selesai di tingkat kecamatan. Karenanya, Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas di tingkat bawah," terangnya.
Gubernur menambahkan, kekompakkan tiga pilar plus di Jawa Timur ini mampu memberikan dampak penurunan terhadap tindak kejahatan hingga jumlah demonstrasi.
Khusus untuk demo, Pemprov Jatim telah membuat kesepakatan dengan pendemo. Jika masalahnya substantif akan ditemui gubernur atau wakil gubernur. Jika demonya anarkis, Polri dan TNI akan menindak tegas.
Baca juga: Pj Gubernur Adhy Karyono Jamin Pilkada Serentak di Jatim Lancar
"Saya yakin jika tiga pilar plus bisa terus bersinergi dalam menciptakan kondisi aman dan nyaman, maka merah putih akan terus berkibar," jelasnya.
Sementara itu, Wadanseskoad Brigjen TNI Nugroho Tjendakiarto mengapresiasi kepada Gubernur Jatim Soekarwo yang sudah memberikan ilmu dan pengalamannya kepada ratusan siswa Seskoad.
"Semoga bisa bermanfaat dan memotivasi para Pasis dalam berkarir dan mengabdi pada bangsa dan negara," kata Nugroho.
Reporter: Jajeli Rois
Editor: Arif Ardianto