jatimnow.com - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada masyarakat di Jawa Timur meningkatkan sinergitas agar bisa menangkal berbagai bahaya radikalisme di Indonesia.
"Sinergitas harus dijaga, harus dikembangkan dan diperkuat. Mengajak menjaga persatuan kesatuan dan persaudaraan. Sinergitas dengan TNI, sinergitas dengan seluruh elemen strategis masyarakat," kata Khofifah di Lapangan Kodam V Brawijaya, Rabu (10/7/2019).
Khofifah menjelaskan, pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui amanatnya pada Hari Bhayangkara ke 73 ini berpesan untuk semua meningkatkan kualitas SDM. Hal itu telah dilakukan saat Kepala Densus 88 keliling ke berbagai daerah untuk menyiapkan forum komunikasi anti radikalisme.
Baca juga: Saat Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Terima Penghargaan dari Polri
"Jadi kami biasa bersama-sama, kemudian menjadi narasumber di forum itu. Inisiatiornya waktu itu adalah Muslimat NU. Jadi saya yang kemudian jadi link sektor waktu itu kita keliling ke 7 Provinsi. Gubernur, Pangdam dan Kapolda bersama-sama kita membangun satu komitmen untuk melawan radikalisme dan terorisme dan penggunaan kekerasan," jelasnya.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan terkait kelompok teroris dan radikalisme, sudah ada yang menangani khusus Densus 88.
Menurut dia, masyarakat di Jatim sudah mengerti mana kelompok-kelompok yang harus mendapat perhatian agar tidak terjebak ke jalan yang salah.
"Sudah ada yang menangani khusus Densus 88. Masyarakat Jatim sendiri sudah paham betul, paham persis, mana kelompok yang perlu perhatian. Ini perlu kita rangkul. Dari kelompok orang-orang ini kita rangkul kita bersama untuk memberikan pemahaman sebenarnya," kata Luki.
Khofifah menuturkan, dukungan program tersebut sudah dilakukan Pemprov Jatim bersama TNI di sekolah-sekolah SMA Taruna Bhayangkara.
"Sebetulnya, Taruna yang bekerjasama ya dari Pemprov diinisiasi Pakde dulu dengan angkatan udara dan terakhir ini dengan angkatan darat kemudian sebelum peresmian yang di Kediri itu ada peresmian SMA 2 Banyuwangi Genteng menjadi SMA Taruna Bhayangkara ada Boarding School," ujarnya.
Pihaknya pun sudah menyiapkan berbagai macam bekal bagi siswa-siswa yang masuk dalam SMA Taruna Bhayangkara tersebut. Dengan harapan anak-anak di Jatim setelah lulus SMP masuk di Sekolah Taruna menjadi bibit-bibit yang disiplin.
Baca juga: 10 Anak Petani di Sidoarjo Dapat Beasiswa Rp5 Juta
"Yang disiapkan pasti ada kedisiplinan. Format harmoni itu akan terbangun diajarkan melalui Boarding School. Jadi format ini harapkan dari anak-anak terutama mereka lulus SMP masuk pada Sekolah Taruna Bhayangkara yang ada di Genteng SMA 2 Banyuwangi," jelasnya.
Dalam perayaan Hari Bhayangkara ke 73 ini, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mendapatkan Pin Emas Kehormatan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Pemasangan Pin Emas Kehormatan dipasangkan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Mendapat penghargaan tersebut, Khofifah mengucapkan selamat kepada Polri. Dengan semangat promoter, pengabdian Polri untuk masyarakat, bangsa dan negara menjadi penyemangat.
"Dari makin bertanggung jawabnya kita semua atas penyelenggaraan seluruh ketertiban, keamanan, dan perlindungan terhadap seluruh kegiatan kehidupan masyarakat, baik di tingkat lokal, di tingkat regional, provinsi, maupun di tingkat nasional," ujarnya.
Khofifah menyebut bahwa masyarakat berada di satu event yang sangat strategis, bagaimana sinergitas diantara seluruh elemen -elemen masyarakat berkumpul dalam upacara Hari Bhayangkara Polri.
Baca juga: Hari Bhayangkara Ke-78, Polresta Sidoarjo Bedah Rumah di Kalijaten Taman
Berbagai kekuatan dari TNI Polri, kekuatan lembaga Yudisial, dan kekuatan lembaga penyelenggara Pemilu, baik dari KPU maupun Bawaslu, serta kekuatan keagamaan yang luar biasa.
"Memberikan penguatan atas seluruh suksesnya penyelenggaraan kehidupan kita sebagai sebuah bangsa," tukasnya.