jatimnow.com - Bursa bakal calon wali kota (bacawali) Surabaya ramai menjadi perbincangan warga Kota Pahlawan.
Hendro Gunawan dan Eri Cahyadi, keduanya adalah birokrat yang disebut-sebut dipersiapkan meneruskan Tri Rismaharini memimpin Surabaya. Tapi kader parpol juga tidak bisa diremehkan. Benarkah?
Hendro Gunawan merupakan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya. Ia dianggap mengetahui persoalan birokrasi hingga seluk beluk pembangunan Kota Surabaya. Alumnus ITS ini juga pernah memimpin Bappeko.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Eri Cahyadi merupakan birokrat muda yang memilki karir moncer yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya, Alumni ITS ini dianggap sebagai eksekutor pembangunan di Surabaya sejak memimpin cipta karya.
"Eri itu masih muda, wajahnya milenial pula," kata Ach Zainul Arifin, Ketua Lembaga Hikmah Kebijakan Publik Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (27/7/2019).
Sedangkan dari kalangan partai politik ada beberapa nama yang juga santer terdengar yaitu Armuji dan Puti Guntur Soekarno yang keduanya berasal dari PDIP.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Keduanya dinilai Zainul Arifin, mempunyai modal elektoral berupa perolehan suara yang tinggi di Pileg 2019 atau mencapai 100 ribu lebih suara untuk maju di Pilwali Surabaya 2020.
"Caleg yang terpilih dengan suara terbanyak merupakan potensi bagi partai-partai untuk menjadi modal awal pemenangan kontestasi pilkada karena mereka berpengalaman dalam penguasaan elektoral wilayah, tegas Zainul Arifin.
Nama lain yang muncul dalam bursa calon wali kota Surabaya adalah incumbent Wawali Surabaya yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
Ia juga menyebut nama politisi PAN, Mahsun Jayadi yang juga Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
"Jika figurnya belum banyak beredar dan belum terlalu dikenal oleh masyarakat, tentu jalannya akan lebih terjal lagi. Belum lagi meyakinkan kepada partai pengusungnya," ujarnya.
"Surabaya ini butuh Wali Kota yang diluar pakem atau out of the box, butuh calon dengan kemampuan minimal sama dengan Bu Risma. Syukur-syukur di atas Bu Risma serta bisa menambal sisi kelemahannya saat memimpin Kota Surabaya selama 2 periode. Semoga Surabaya semakin baik dengan wali kota baru di tahun 2020," tambahnya.