jatimnow.com - Hingga Oktober 2019, ribuan masyarakat di wilayah Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Pasuruan mulai beralih menggunakan Jaringan Gas (Jargas) Bumi untuk memenuhi kebutuhan sumber energi sehari-hari. Tercatat sudah ada 8.150 Saluran Rumah (SR).
Siti Saudah (52), salah satu warga Dusun Krajan, Desa Tongas Wetan, Kabupaten Probolinggo, mengaku sudah beberapa hari terakhir mulai menggunakan Jargas untuk memasak di rumahnya. Sebelumnya ia menggunakan gas elpiji.
Ia menyebut, Jargas lebih efektif dan tidak merepotkan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dalam rumah tangganya.
Baca juga: Sederet Langkah PGN SOR III Area Bojonegoro Beri Layanan Prima saat Ramadan dan Lebaran
"Kalau dengan tabung gas, saya masih harus membeli di toko. Tetapi dengan Jargas kita tinggal menekan tombol kompor gas, api sudah mulai menyala tanpa harus keluar rumah," ujar Siti, Rabu (16/10/2019).
Menurut Siti, penggunaan Jargas bisa menghemat keuangan setiap bulannya.
"Setiap bulannya saya menggunakan elpiji 3 kilogram sebanyak dua buah. Dengan Jargas, saya lebih irit lagi karena hitungannya mengunakan meter kubik perbulan, tergantung penggunaan," tambahnya.
Selain itu, lanjut Siti, api yang dihasilkan Jargas jauh lebih bagus dibandingkan dari gas elpiji. Jargas juga tidak menimbulkan bau dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto menambahkan, dari total 8.150 SR itu, terbagi menjadi 11 sektor, dengan rincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak 5 sektor, sisanya di Pasuruan.
Baca juga: Tingkatkan Pemanfaatan Gas Bumi, PGN Gandeng 4 Kawasan Industri Jatim
Berdasarkan rencana kerja, seharusnya jumlah sambungan yang terbangun 8.000 SR. Namun untuk mengakomodir antusiasme masyarakat terhadap Jargas, maka Ditjen Migas melakukan efisiensi dan optimalisasi belanja anggaran pembangunan Jargas Kabupaten Probilinggo dan Kabupaten Pasuruan, sehingga dapat menambah sambungan sebanyak 150 SR.
"Kita akan targetkan perluasan Jargas 2020 nanti bisa lebih terus bertambah. Sedangkan untuk sumber pasokan gasnya berasal dari Husky CNOOC Madura Ltd dengan jumlah volume alokasi gas sebesar 0,2 mmscfd," ulas Djoko dalam peresmian Jargas di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Rabu (16/10/2019).
Djoko memaparkan, pembangunan jargas secara nasional yang dilaksanakan pemerintah sejak 2009, direncanakan hingga akhir tahun ini dapat terbangun 404.139 SR. Tahun 2019 ini, Jargas dibangun di 16 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kota Lamongan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Wajo.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menyebut, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jawa Timur hingga saat ini mencapai 66.111 SR.
"Diharapkan dengan bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, memberi banyak manfaat bagi masyarakat," ungkap Redy.
Baca juga: Perkuat Bisnis, PGN Dorong Ekspansi dan Efisiensi Layanan Gas Bumi
Pembangunan Jargas dilakukan di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas. Pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga .
"Dengan Jargas bisa menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp 178 miliar per tahun atau jumlah impor LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton per tahun," bebernya.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menegaskan, Jargas bisa memberikan manfaat kepada masyarakat terutama bagi kaum ibu-ibu.
"Dalam tahun 2020 nantinya, sebanyak 6.000 jaringan SR akan terus diperluas ke daerah lainya. Sehingga kemakmauran dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud secara bertahap," tutupnya.