jatimnow.com - Madrasah Diniyah Zumrotus Salamah di Pondok Pesantren Tawangsari, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Tulungagung mempunyai tradisi unik. Mereka mewajibkan santrinya untuk mengenakan pakaian adat Jawa, lengkap dengan blangkon.
Pengasuh Madarasah Diniyah Zumrotus Salamah, Abdillah Subkhi menuturkan, penggunaan pakaian adat Jawa itu merupakan upaya pengurus madrasah, agar para santri tidak lupa jati dirinya sebagai masyarakat Jawa.
Abdillah menambahkan, penggunaan pakaian adat Jawa ini sudah dilakukan sejak empat tahun lalu. Para santri diajak untuk mempunyai rasa memiliki dan bangga terhadap kebudayaan serta tradisi masyarakat Jawa.
Baca juga: Drama Kolosal Resolusi Jihad di Surabaya Bikin Merinding
"Mereka dilibatkan dalam rangka melestarikan tradisi dan budaya, dengan mengenakan pakaian adat ini. Kebijakan ini merupakan bentuk arahan kepada santri untuk menumbuhkan rasa ikut memiliki kebudayaan Jawa," ujar Abdillah, Rabu (23/10/2019).
Baca juga: Jember Peringati HSN 2024, Santoso: Santri Harus Jelas Masa Depannya
Meski bergitu, materi yang diajarkan di madrasah ini, tidak berbeda dengan lainnya. Selain baca tulis Al Quran, sejumlah kitab klasik seperti Taklimut Mutaalim dan Aqidatul Awam, juga diajarkan. Yang membedakan yaitu proses menyamaikan materi, yaitu guru atau ustaz menggunakan bahasa Jawa.
"Percakapan antara santri dan guru juga menggunakan Bahasa Jawa. Mereka dilarang untuk menggunakan bahasa lain. Jadi pengenalan terhadap jati diri mereka, kita ajarkan sejak dini, sehingga saat sudah dewasa, mereka tidak kehilangan jati dirinya sebagai masyarakat Jawa," tambahnya.
Baca juga: Pembangunan Ponpes Al Amin Mojokerto, Pjs Bupati Beri Pesan Soal Ini
Penggunaan pakaian adat Jawa itu, dirasa oleh santri tidak merepotkan. Meski terlihat sedikit ribet, mereka mengaku nyaman mengenakan pakaian tersebut.
"Selain bisa belajar ilmu agama, kita juga ikut serta melestarikan budaya Jawa," ungkap salah satu santri, Muhammad Millahul Barik.