Buang Dokumen Diskominfo Surabaya, Politisi PSI Disarankan Minta Maaf

Kamis, 07 Nov 2019 15:19 WIB
Reporter :
Budi Sugiharto
Politisi PSI Alfian Limardi

jatimnow.com - Anggota Komisi B Alfian Limardin menjadi sorotan karena disebut membuang draft RAPBD milik Diskominfo Surabaya pada saat hearing di Komisi B DPRD Surabaya beberapa waktu lalu.

Sikap Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menuai kecaman. Banyak yang terkejut dengan insiden tersebut.

"Ya kaget juga peristiwa itu terjadi di ruang publik," kata Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, Kamis (7/11/2019).

Baca juga: 2 Penghargaan Otoda Diharapkan jadi Cambuk Pembangunan Surabaya

"Sejauh yang saya tahu, itu baru pertama terjadi. Makanya ahistoris dan kehilangan konteks fatsun berpolitik," tambah Surokim.

Dekan Fisib Universitas Trunojoyo Madura (UTM) ini menilai hal itu merupakan praktik low context politic yang kebablasan. Kadangkala maksud dan niatnya baik, tapi kalau nirrespek dan tidak ada fatsun, akan membiaskan tujuannya.

Baca juga: 

"Ada fatsun publik itu perlu diingat oleh para politisi. Surabaya nggak hanya wani tapi juga ngerti," ungkapnya.

Maka, Surokim mengingatkan para politisi untuk bersikat dewasa.

Baca juga: DPRD Ingin Proyek Penanganan Banjir Surabaya Rampung Agustus 2024

"Hati-hati, khususnya politisi baru jangan overacting bisa disfungsional untuk opini publik Surabaya," lanjut Surokim.

\

"Semua ada kepatutan dan kepantasannya. Kritis boleh tetapi kesopanan publik itu akan menguatkan maksud baik tadi," imbuhnya.

Emosi, kata dia, tidak akan pernah membawa kebaikan dalam ruang publik, sebaliknya hasilnya hanya gaduh dan kontroversi.

"Menurut saya pelaku harus gentle berani meminta maaf kepada pihak terkait dan juga masyarakat kota karena panggung itu ada di ruang publik. Insyaallah akan mendapat respek dan dukungan publik," sarannya.

Baca juga: Terima 2 Penghargaan dari Presiden, DPRD Surabaya Apresiasi Kinerja Pemkot

Kepala Diskominfo Surabaya M Fikser mengaku, saat hearing dengan Komisi B mendapat perlakuan tidak mengenakkan.

"Iya berkas saya dibuang ke lantai," kata pejabat asal Serui Papua ini.

"Sekali lagi saya memaafkan walaupun dia tidak minta maaf," tambah pejabat yang pernah menjadi Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Surabaya ini.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Surabaya

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler