jatimnow.com - Tempe adalah makanan yang melekat bagi masyarakat Indonesia, terlebih bagi orang Jawa. Karena itu keberadaan makanan yang terbuat dari fermentasi biji kedelai menggunakan ragi tersebut tetap menjadi komoditas sehari-hari bagi para masyarakat.
Paskomnas (Pasar Komoditi Nasional) yang menjadi bagian dari Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) selalu mendapatkan pesanan dari beberapa pengusaha rumah makan besar yang tersebar di Kota Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.
Manajer Paskomnas Suyitno menjelaskan, dalam sehari Paskomnas mendapatkan pasokan dari para produsen tempe di Wilayah Menganti Gresik. Menurutnya, tempe produksi dari Menganti adalah salah satu yang terbaik.
Baca juga: Rock Melon asal Blitar Jadi Favorit Pelanggan PIOS
"Pelanggan kami lebih puas dengan tempe Menganti. Selain bahannya kedelai berkualitas, tempe produksi Menganti juga lebih higienis. Apalagi kemasannya yang menggunakan daun pisang menambah aroma tempe lebih sedap," ungkap Suyitno, Jumat (3/1/2020).
Setiap hari, Paskomnas bisa melayani permintaan tempe 400 sampai 500 lonjor (batang), dengan ukuran lebar 10 sentimeter, panjang 25 sentimeter dan tebal 7 sentimeter. Sementara rumah makan yang menjadi pelanggan tempe Paskomnas tersebut, antara lain Penyetan Cok dan Gubuk Makan Mang Engking.
Baca juga: Dapat Harga yang Bagus, Petani Gresik Ingin Pasok Hasil Panen Semangka ke PIOS
"Kalau dalam sehari rata-rata untuk memenuhi permintaan dari Penyetan Cok dan Gubuk Mang Engking saja jumlahnya bisa 300 lonjor lebih. Bahkan untuk liburan akhir tahun kemarin jumlahnya bisa naik dua kali lipat," bebernya.
Selain melayani kedua rumah makan tersebut, Paskomnas juga masih melayani banyak pelanggan lain yang jumlah pesanannya di bawah 50 lonjor.
Baca juga: Jadi Favorit Warung Penyetan, Mentimun Lalap di PIOS Penuhi Pasar Tradisional
Berita ini kerjasama antara Pasar Induk Osowilangun Surabaya (PIOS) dengan jatimnow.com