jatimnow.com - Untuk mengantisipasi tingginya intensitas curah hujan di surabaya, Ditpolairud Polda Jatim menggelar apel peralatan siaga banjir, Jumat (3/1/2020).
Sedikitnya 84 personel lengkap dengan peralatan SAR serta 28 perahu karet disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya banjir di musim penghujan tahun ini.
Apel peralatan siaga banjir tersebut digelar di Markas Ditpolairud Polda Jatim, Jalan Intan Tanjung Perak, Surabaya. Apel tersebut dipimpin Wadirpolairud Polda Jatim, AKBP Kobul S Ritonga mewaliki Dirpolairud Kombes Pol Arnapi.
Baca juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Meninggal Saat Penelitian di Pulau Sempu Kabupaten Malang
Selain mengecek kesiapan anggota dalam menghadapi tingginya intensitas curah hujan di Surabaya, sejumlah peralatan seperti perahu karet, peralatan selam serta peralatan search and rescue atau SAR juga tak luput dari pemeriksaan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir, seperti yang saat ini terjadi di Jakarta.
Baca juga: Jenazah Pelajar Tenggelam di Tulungagung Ditemukan
"Ada sekitar 84 personel dan total 28 perahu karet yang siap untuk diterjunkan sewaktu-waktu, apabila banjir benar-benar terjadi di Kota Surabaya," kata Wadirpolairud Polda Jatim, AKBP Kobul S Ritonga.
Kobul menegaskan, apel ini dilakukan berdasar dari informasi yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa kawasan Surabaya beberapa hari ke depan diprediksi akan terjadi hujan ekstrem.
"Kami juga menyiagakan personel di 10 titik rawan banjir di Surabaya, seperti di kawasan Benowo, Gunungsari, Wiyung, Kali Lamong, Perumahan Citraland, Jalan Mayjend Sungkono, Tandes, Perak Barat, Kupang dan Tambak Langon," bebernya.
Baca juga: Proses Pencarian Pelajar Tenggelam di Tulungagung Terkendala Ini
"Jadi, selain mengemban tugas penegakan hukum, kami juga melaksanakan fungsi SAR," tambah Kobul.
Kobul menambahkan, selain di Surabaya, Ditpolairud Polda Jatim juga sudah berkoordinasi dengan polres-polres di seluruh Jawa Timur yang memiliki wilayah perairan, untuk menyiagakan anggotanya dalam menghadapi potensi terjadinya banjir.