jatimnow.com - Nelayan yang ada di Kota Probolinggo dalam sepekan terakhir tidak melakukan aktifitas di laut karena cuaca ekstrem.
"Saat ini arus laut besar sehingga tangkapan ikan cenderung menurun. Kami lebih baik beristirahat dulu menunggu cuaca laut kembali normal," kata Warianto, pemilik kapal Porsen asal Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa (7/1/2019).
Ia menyebut, para nelayan yang tidak melaut mengerjakan perbaikan jaring ikan dan sebagian menggunakannya untuk memperbaiki kapal.
Baca juga: Transportasi Darat, Laut, dan Udara Diminta Waspadai Cuaca yang Masih Dinamis dan Ekstrem
Saat melaut, Warianto mengaku dapat memperoleh tangkapan ikan maksimal 5 ton dalam seharinya. Biasanya para nelayan menangkap ikan hingga wilayah kawasan laut Pulau Madura.
Baca juga: Ancaman Cuaca Ekstrem Jawa Timur, BMKG: Jangan Memaksakan Perjalanan
Senada, Abdur Rohim menyebut jika waktu ini cuaca laut memang kondisinya tidak bersahabat.
"Selain cuaca ekstrem, kondisi terang bulan juga menjadi pemicu sepinya tangkapan ikan. Kalau orang nelayan menyebutnya terak bulen ikan sepi," jelasnya.
Baca juga: BMKG Warning Potensi Cuaca Buruk di Jawa Timur hingga 12 April 2025
Dengan sepinya nelayan pergi melaut, harga ikan mulai meningkat di pasaran.
"Memang harga ikan saat ini cenderung mahal karena banyak nelayan tidak melaut," tandasnya.