jatimnow.com - PDI Perjuangan (PDIP) menjadi penentu apakah Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya tahun ini melahirkan pasangan calon (paslon) tunggal atau dua. Yang artinya, akan ada paslon yang head to head.
Head to head yang dimaksud adalah paslon yang diusung PDIP melawan paslon dari partai koalisi. Partai koalisi hampir pasti akan mengusung mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin.
"Iya betul, rekom PDIP akan menentukan peta ini. Hitungan saya lebih kuat head to head," kata pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, Jumat (17/1/2020).
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Tapi, rekomendasi PDIP bisa jatuh ke Machfud Arifin. Karena dia pernah punya jasa, menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jatim untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Iya. Itu bisa juga," jawab Surokim.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Tenaga pengajar di Unversitas Trunojoyo Bangkalan, Madura, ini melihat Pilwali Surabaya tahun ini sepertinya tidak akan ada pasangan calon tunggal. Apalagi calon yang akan diusung partai koalisi, sudah mendapat rekomendasi dari PAN.
"Jika PDIP memilih Pak Machfud (Arifin), ya sudah selesai Pilwali Surabaya. Tapi, koalisi PAN-PDIP, akan menjadi pemberat. Tetapi sekali lagi, politik itu dinamis," jelas Surokim.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Bacaan saya dengan keluarnya rekom PAN untuk Pak Machfud, maka rekomendasi PDIP akan sangat kompetitif. Tapi bagaimanapun, rekom PAN untuk Pak Machfud, mendobrak kebuntuan dan menjadi pemantik keterbukaan komunikasi politik antar partai, bisa mempercapat koalisi," tambahnya.
Sedekar diketahui, Machfud Arifin sudah mendapat rekomendasi dari PAN. Partai lain juga sudah memberi sinyal akan mengusung arek Ketintang, Surabaya itu menjadi penerus Tri Rismaharini. Sementara PDIP masih menanti rekomendasi dari DPP.