jatimnow.com - Masih teringat kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya?
Jalan ambles yang diduga disebabkan proyek basement milik PT Saputra Karya yang dikerjakan oleh kontraktor PT Nusa Konstruksi Enjinering (NKE) itu sempat berhembus isu tak sedap.
Saat itu, Ketua DPRD Surabaya Armuji mensinyalir adanya permainan perizinan proyek di Jalan Raya Gubeng. Tak tanggung-tanggung, ia menyebut pelakunya anak pejabat pemkot.
Baca juga: Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji
Seperti dilansir media di Surabaya, Armuji curiga dengan keteledoran Pemkot Surabaya karena terlalu tergesa-gesa mengeluarkan pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Ada permainan izin yang diindikasikan dilakukan oleh anak pejabat Pemkot Surabaya. Ini bukan sekedar isu tetapi sudah umum di kalangan Pemkot. Ini murni keteledoran dan bukan faktor alam," kata Armuji seperti dimuat media pada Rabu (19/12/2018).
Sayangnya isu tudingan yang sangat sensitif itu kemungkinan tak berlanjut. Kini, kader PDI Perjuangan itu enggan bicara masalah sensitif itu.
Reporter jatimnow.com saat itu berhasil menghubungi Armuji atau yang biasa disapa Cak Ji melalui sambungan telepon pada pukul 14.13 Wib, Sabtu (26/1/2019).
Berikut wawancara Fahrizal Tito dengan Armuji yang berlangsung singkat:
Anak pejabat itu siapa Cak ji?
Yo gak eroh, wah ojok mancing-mancing wah, gak ilok iku. wong wes buyar kok sik takon iku ae, mancing-mancing tok ae. Mancing, gak intuk iwak mujahir golek betik. (Ya tidak tahu, jangan mancing-mancing wah, gak boleh itu. Kan sudah selesai, masa tanya tentang itu terus, mancing-mancing tidak dapat Ikan Mujahir malah cari Ikan Betik).
Kan Cak Ji saat itu yang menyebut anak pejabat, hingga saat ini sudah menjadi rahasia umum?
Gak..gak..gak ngomong aku. Ndolek dewe kono. koen iku iso ae mancing-mancing iso ae, haduh.. haduh.. haduh.. wes ndolek berita liyane ae. (Ndak..ndak..ndak. Sudah saya gak ngomong itu, cari sendiri sana. kamu itu mancing-mancing saja, haduh.. haduh.. haduh.. sudah cari berita lain saja)
Sebaliknya, Armuji kini berpasangan dengn Kepala Bappeko Eri Cahyadi yang tak lain anak buah Tri Rismaharini menjadi bakal calon wali kota dan wakil wali kota, keduanya ingin menjadi penerus Wali Kota Risma.
Apakah Risma sudah melupakan begitu saja kecurigaan Armuji yang itu dimuat media Surabaya?
Wali Kota Risma belum bisa dikonfirmasi hingga Senin (20/1/2020).
Armuji diminta tidak mengumbar fitnah dengan menuduh anak pejabat pemkot bermain izin proyek di Jalan Raya Gubeng yang menyebabkan tanah ambles.
"Dia punya bukti tidak menuding anak pejabat itu terlibat (perizinan)? Kalau tidak hati-hati lho ya, fitnah itu kena 310-311 KUHP tentang pencemaran nama baik secara lisan, bahkan itu juga bisa terkena pasal UU ITE Pasal 27 ayat 1 karena omongannya itu tersebar di media massa baik cetak maupun elektronik," jelas Pakar Hukum Universitas Airlangga, I Wayan Titib Sulaksana kepada pada Sabtu (26/1/2019).
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak
Polisi juga telah menetapkan 6 tersangka. Yang menarik polisi meralat nama seorang tersangka. F yang sebelumnya menjadi tersangka kini berubah menjadi saksi.
Polda Jatim juga disibukkan dengan isu terlibatnya anak pejabat Pemkot Surabaya yang disebutkan Ketua DPRD Kota Surabaya, Armuji beberapa waktu lalu.
Ditanya terkait status F yang sebelumnya disebut sebagai tersangka dan berubah menjadi saksi, Dirreskrimsus Polda Jatim Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan (saat itu) menegaskan bahwa untuk F merupakan data dari dokumen struktur gambar.
"Kami sudah sampaikan berulang-ulang terkait F ini. Bahwa untuk inisial F ini merupakan data dari dokumen struktur gambar, yang mana, nama lengkapnya EF, artinya ini masih terus dalam proses pengembangan penyidikan," ungkapnya pada Senin (28/1/2019).
Sedangkan soal isu keterlibatan anak pejabat dalam kasus tersebut, Yusep mengatakan bahwa sementara hal itu masih dalam pengembangan.
"Sementara perkembangan, ini kan sama yang disampaikan oleh Bapak Kapolda (Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan) bahwa hingga saat ini sudah ditetapkan 6 tersangka tahap pelaksanaan. Dan ini sedang kita lakukan pemeriksaan," tambahnya.
Ingin Menjadi Penerus Wali Kota Risma
Setelah membuat lagu berisi pencalonannya bersama Eri Cahyadi, kali ini Armuji menggelar acara sosialisasi dan menyerap aspirasi dari ibu-ibu di Kota Pahlawan, Senin (20/1/2020).
Bertempat di Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, kegiatan yang bertajuk sosialisasi dan serap aspirasi tersebut dihadiri oleh 1500 ibu-ibu.
Baca juga: Kuasa Hukum MAJU Sebut Keterlibatan Risma Telah Terungkap dalam Sidang
"Iya tadi acara serap apirasi dan sosialiasi bersama 1500 ibu-ibu dari Kota Surabaya. Bukan dari partai," jawab Armuji.
Ia menyebut, kegiatan tersebut bertujuan jika penerus Wali Kota Risma yang cocok adalah Eri Cahyadi.
"Karena Eri adalah seorang birokrat yang memiliki banyak pengalaman dan mumpuni dan sering mengikuti Bu Risma. Selain itu, jabatan yang diemban sama Eri kan sama sebelumnya dengan Bu Risma. Bila benar ditunjuk Bu Risma maka Eri bisa maju," terang pria yang kini duduk sebagai anggota DPRD Jatim itu.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebut jika kegiatan yang dilakukan bukanlah sebuah deklarasi.
"Kegiatan ini bukan partai, tetapi ibu-ibu. Para ibu-ibu ini kan ngefans sama Bu Risma. Mereka seperti dulu-dulu pernah merasakan jika pembangunan yang berhasil di Kota Surabaya maka siapapun yang ditunjuk Bu Risma maka mereka siap," lanjutnya.
Ia melanjutkan, aspirasi dari warga yang berisi nyanyian dan sosialisasi program tersebut bukan untuk mendapatkan rekom dari PDIP.
"Tidak ada urusan dengan rekom. Karena rekom itu dari Bu Mega dan DPP, dan kami hanya sosialisasi," tukasnya.