jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo memetakan daerah rawan bencana di Tahun 2020.
Pemetaan yang dilakukan BPBD menunjukkan ada 19 kecamatan berpotensi rawan longsor dan tanah gerak.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono mengatakan dari data 21 kecamatan hanya ada 2 kecamatan yang bebas dari potensi tanah longsor.
Baca juga: BPBD Tulungagung dan Dinas PUPR Kaji Penyebab Lubang Misterius
"Dari 21 kecamatan hanya 2 kecamatan yang bebas dari ancaman tanah longsor yaitu Kecamatan Ponorogo Kota dan Kecamatan Kauman," katanya, Rabu (22/1/2020).
Tercatat ada 19 kecamatan yang tingkat potensi gerakan tanahnya masuk kategori menengah hingga tinggi.
"19 kecamatan lain berpotensi tanah lonsor walau kategorinya menengah," jelasnya.
Baca juga: Wabup Jember Kunjungi BPBD dan Damkar, Pastikan Kesiapan Fasilitas Penyelamatan
Antisipasi yang dilakukan BPBD adalah memasang sejumlah alat ekstensometer yang berfungsi memonitor gerakan tanah.
Alat tersebut dipasang di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Desa Talun, Kecamatan Ngebel, serta Kecamatan Sawoo.
Selain longsor, Ponorogo juga berpotensi banjir antara lain di Kecamatan Ponorogo, Siman, Sukorejo, Slahung, Balong, Sawoo, dan Sambit.
Baca juga: 39 Rumah di Pasuruan Rusak Parah Diterjang Puting Beliung
Selain ditinjau dari geografisnya, histori kecamatan sulit lepas dari banjir dalam musim penghujan beberapa tahun terakhir. Ada potensi sejumlah bencana lain yang sudah dipetakan BPBD.
"Tujuh kecamatan tersebut berada di dataran rendah. Selain itu, aliran sungai di tujuh kecamatan juga menjadi muara mengalirnya air dari sejumlah kawasan hulu," jelasnya.