Bupati Anas: Media Berperan Membangun Image Positif Daerah

Minggu, 01 Mar 2020 10:02 WIB
Reporter :
Hafiluddin Ahmad
Pembukaan Seminar Nasional Mengenal Dewan Pers oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi

jatimnow.com - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas menilai media memiliki peran penting dalam membangun suatu daerah. Salah satunya mengabarkan berita yang positif, sehingga imej baik daerah tersebut terbangun.

Itu disampaikan Bupati Abdullah Azwar Anas saat membuka Seminar Nasional Mengenal Dewan Pers oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi di Pendopo Sabha Swagata, Banyuwangi, Sabtu (29/2).

Acara ini menghadirkan Ketua Komisi hubungan antar lembaga dan Internasional Dewan Pers Agus Sudibyo. Turut hadir Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Ketua PWI Banyuwangi Syaifuddin Mahmud dan Dewan Pembina PWI Banyuwangi Samsudin Adlawi.

Baca juga: 352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

"Kami berterima kasih kepada media yang telah ikut berperan dalam pembangunan daerah lewat kabar yang positif. Hal ini mampu menumbuhkan partisipasi gotong royong dari warga dan membentuk situasi kondusif daerah, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan lancar," papar Bupati Anas.

Sebaliknya, isu negatif terhadap sebuah daerah akan berdampak kepada kondisi sosial dan perekonomian. Anas mencontohkan, Hongkong yang kini mengalami pertumbuhan ekonomi minus 0,4 akibat pemberitaan tentang demonstrasi yang terus-menerus oleh media.

"Terjadi penarikan dana besar-besaran oleh investor, dan perekonomian lumpuh di Hongkong yang rugi adalah warganya. Dan kini dunia juga tengah menghadapi virus corona, sehingga banyak negara terimbas perekonomiannya, termasuk Indonesia. Di saat seperti ini butuh kekompakan semua pihak, termasuk media untuk menjaga suasana tetap stabil," urai Anas.

Sementara itu, Agus membeberkan jika kebebasan pers menyisakan problem tersendiri di Indonesia. Masih ada teman-teman media yang membuat berita dan berdampak negatif pada image sebuah negara di mata dunia.

"Kita menganut pers yang bebas tapi sesungguhnya kebebasan itu berdampingan dengan kepentingan publik dan kedaulatan nasional. Ini perlu dipikirkan juga," kata Agus.

Baca juga: Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Agus kemudian mencontohkan bagaimana Thailand dan Jepang yang berupaya memperbaiki citra pariwisata pascabencana.

\

Mereka bukan memposting gambar korban yang bergelimpangan, tapi bagaimana upaya bahu-membahu warga untuk bangkit kembali.

"Jika ada bencana, pers di sana menjadikan headline hanya dua hari. Hari berikutnya, hanya berita kecil. Mereka punya kesepakatan, pemberitaan yang terus menerus justru akan berdampak pada sektor parisawata," beber Agus.

"Dan saya kira ini relevan untuk Banyuwangi yang sekarang pariwisatanya sedang menggeliat. Media perlu menjaga berita yang diproduksi," urai Agus.

Dalam seminar itu, Agus juga menekankan pentingnya perusahaan media dan insan jurnalis profesional untuk meningkatkan kepercayaan publik. Salah satu ciri media profesional, ialah sudah terdaftar dan terverifikasi Dewan Pers.

Baca juga: KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

"Semua perusahaan itu kan ada standarnya, baik izinnya, kantornya, gaji karyawannya dan lain sebagainya. Nah Itu juga berlaku kepada perusahaan media," ungkap dia.

"Verifikasi media ini, sekaligus untuk membedakan mana perusahaan media yang benar-benar profesional, mana media abal-abal," tambahnya.

Tak hanya itu, Agus juga menekankan pentingnya jurnalis yang profesional. Salah satu tolok ukurnya ialah telah mengikuti sertifikasi wartawan yang diselenggarakan Dewan Pers.

Sementara itu Ketua PWI Banyuwangi, Syaifuddin Mahmud mengatakan, jika kegiatan tersebut diikuti 150 orang yang terdiri atas insan pers, kepala sekolah, kepala desa, hingga organisasi perangkat daerah. Juga ada pengusaha, mahasiswa, serta sejumlah ormas.

Ikuti perkembangan berita terkini Jawa Timur dan sekitarya di Aplikasi jatimnow.com!
Berita Banyuwangi

Berita Terbaru
Tretan JatimNow

Terpopuler