jatimnow.com - Wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, khususnya Surabaya berdampak pada kehidupan dan perekonomian warga. Salah satu yang merasakan dampaknya yaitu ibu hamil.
Sejumlah ibu hamil mempunyai suami yang dirumahkan dan tidak bekerja serta pedagang kaki lima (PKL) yang omzet penjualannya menurun drastis. Dampaknya, ibu hamil yang biasanya rutin minum susu sehari sekali, kini berkurang menjadi dua hari sekali.
Empat ibu hamil perwakilan warga yang tinggal di kawasan Kedungdoro, Kecamatan Tegalsari, Surabaya menyampaikan keluhannya di hadapan Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin dan anggota DPRD Kota Surabaya Imam Syafii.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
"Suami saya jualan pangsit. Biasanya sehari dapat Rp 500 ribu, sekarang (saat wabah Corona) sehari dapat uang Rp 200 ribu," ujar Muqomah, ibu hamil yang tinggal di Kedung Turi, Kedungdoro saat menyampaikan keluhannya di kediaman Machfud Arifin di Surabaya, Jumat (17/4/2020).
Menurut Muqomah, biasanya ia bisa menabung hingga Rp 100 ribu dari hasil dagangan suaminya sebelum Corona mewabah. Namun saat ini, dagangan suaminya sepi.
"Sekarang dapat Rp 200 ribu itu belum untuk belanja. Sekarang nggak bisa nabung lagi, hasilnya untuk beli beras saja sudah alhamdulillah," tutur Muqomah yang hamil 8 bulan itu.
Keluhan juga disampaikan Risma Yulia Ariani. Ibu hamil 7 bulan ini bercerita bahwa suaminya sudah tidak bekerja lagi karena dirumahkan. Sebelum terjadi wabah Corona, ia rutin minum susu dan makan buah-buahan setiap hari. Kini porsi makan buah dan minum susu dikurangi.
"Biasanya seminggu beli susu satu kardus. Sekarang tiga minggu sekali baru beli susu," ungkap Risma.
Risma mengucapkan terima kasihnya kepada Machfud Arifin yang memberikan bantuan susu untuk ibu hamil, juga paket sembako. Ia berharap wabah Corona ini segera berakhir.
"Terima kasih bantuannya bisa menambah nutrisi saya dan jabang bayi saya. Mudah-mudahan wabah Covid ini segera berakhir," harapnya.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
Sementara itu, Machfud Arifin menerangkan bahwa dirinya mendapatkan masukan dari tim lapangan, bahwa ada ibu-ibu hamil yang perekonomian suaminya terdampak Virus Corona.
"Ada yang kerja di-PHK, istrinya dalam kondisi hamil. Ada yang pedagang pangsit mie sudah tidak mendapatkan hasil. Saya mendapatkan masukan tim saya yang ada di lapangan sehingga saya berinisiasi memanggil perwakilannya bertemu saya dan kita memberikan sembako dan ada susu ibu hamil," papar Machfud Arifin.
"Ini sebagai stimulus bagi pemerintah daerah untuk segera diperhatikan. Karena mereka ada yang tidak MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)," tutur Calon Wali Kota Surabaya yang diusung koalisi partai PKB, Gerindra, PAN, PPP, Demokrat, NasDem dan Partai Golkar ini.
Machfud berharap mereka yang belum terdata sebagai MBR untuk segera dimasukkan data dan mendapatkan bantuan, agar kondisi ibunya tetap sehat dan kandungannya juga tetap sehat.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
"Kasihan karena nanti dampaknya bisa stunting kalau bayinya kurang gizi. Makanya kita berikan bantuan susu ibu hamil. Kita berharap ibu-ibu hamil jangan stres karena kalau stres nanti berdampak pada kandungannya," tambahnya.
Arek asli Ketintang Surabaya ini berharap wabah Corona segera berakhir.
"Kita berharap Virus Corona berakhir lah. Yang terpenting bagi ibu-ibu secara pribadi dan keluarga untuk bisa menjaga kesehatan, menjaga kebersihan, kemudian berjaga jarak, kalau nggak penting amat jangan keluar. Keluar rumah harus pakai masker," paparnya.
Diketahui, tren jumlah pasien positif Corona di Surabaya terus meningkat. Atas dasar itulah, Machfud Arifin memutuskan tidak bertemu dengan warga dalam jumlah yang banyak.
"Hati-hati dan ikuti anjuran pemerintah. Saya taat aturan pemerintah makanya saya tidak mau bertemu dengan massa dalam jumlah banyak. Padahal saya ingin bisa bersilaturahmi dengan warga," jelasnya.