jatimnow.com - Maksud hati ingin mengisi waktu istirahat di pondok pesantren dengan bermain layang-layang di sekitar pondok pesantren.
Namun, Muhammad Zaim (16), santri Ponpes Darul Huda Mayak, Ponorogo ini malah mengalami luka bacok karena dianiaya Ali Mashud (40), warga Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.
Awalnya, korban bersama dua santri lainnya bermain layang-layang di persawahan komplek Ponpes Darul Huda Mayak. Namun, tanpa sengaja tiga santri ini mematikan jerami yang dibakar oleh pelaku.
Baca juga: Cinta Ditolak, Pria di Jember Bacok Suami Wanita Idamannya
"Pelaku pun emosi. Karena tahu yang mematikan jerami yang dibakar itu adalah tiga anak-anak, sehingga dia langsung mendatanginya santri-santri ini sambil membawa sabit," kata Kapolsek Ponorogo, AKP Lilik Sulastri, Selasa (8/5/2018).
Bukannya menasehati, pelaku yang sudah tersulut emosi itu langsung menebaskan sabitnya untuk merusak layang-layang yang sedang dibawa oleh korban. Naasnya, tebasan sabit itu mengenai korban hingga sebanyak tiga kali.
"Sabetan pertama dan kedua mengenai punggung tangan kanan korban. Hal itu mengakibatkan luka robek dan mengeluarkan darah," tambah AKP Lilik.
Baca juga: Istri di Sumenep Dibacok Suami hingga Tewas, Ini Kronologisnya
Ia mengaku, korban tidak terima. Langsung melaporkan ke Polsek. "Tidak menunggu waktu lama. Kami ringkus. Karena posisi pelaku masih di sekitar ponpes," tegasnya.
Pelaku dikenai undang undang Perlindungan Anak UU RI No 35 tahun 2014 Pasal 80 (2) tentang Kekerasan terhadap anak. Barang bukti yang disita 1 sabit, 1 sarung warna hijau penuh bercak darah korban.
Baca juga: Ibu di Jember Dibacok Orang Tak Dikenal saat Hendak ke ATM
Reporter: Mita Kusuma
Editor: Arif Ardianto