jatimnow.com - Jelang Idul Fitri, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk tidak melakukan tradisi lebaran berupa bersalaman secara langsung. Sebab Virus Corona (Covid-19) masih mewabah.
"Untuk sementara, selama pandemi (Covid-19) ini belum berakhir sebaiknya tidak melakukan kontak fisik, berupa jabat tangan maupun cipika-cipiki," ungkap Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jumat (22/5/2020).
Menurutnya, kondisi pandemi ini sangat berbahaya jika ada kerumunan dan kontak fisik. Ia juga meminta warga untuk tidak melakukan tradisi berkunjung ke sanak saudara saat Lebaran.
Baca juga: Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75
Gubernur Khofifah menambahkan, tali silaturahmi dan saling memaafkan tetap dapat terjalin di tengah pandemi ini. Sebagai gantinya masyarakat bisa melakukannya dengan telepon, WhatsApp, sms, video call dan lainnya secara online atau daring.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen
"Dengan memanfaatkan teknologi silaturahmi bisa tetap erat, silaturahim bisa dilakukan online tanpa harus ketemu secara fisik," tambahnya.
Ia menyebut, dengan melaksanakan ibadah dan menjalin silaturahmi online dari rumah, berarti semua orang telah ikut menjaga keluarga dan orang terdekat agar tetap sehat tanpa berisiko tertular virus.
Baca juga: Ini Penjelasan Pakar Virologi Mengenai Virus Corona Varian Lambda
Gubernur Khofifah juga berharap masyarakat untuk bisa memahami dan membangun kesadaran masing-masing agar situasi di Provinsi Jawa Timur bisa semakin kondusif dan terkendali.
"Mari kita sambut Idul Fitri dengan semarak dan penuh sukacita, sekalipun situasi Indonesia tengah dirundung keprihatinan akibat darurat Covid-19 ini. Gemakan takbir di seluruh penjuru Jawa Timur, tanpa harus berkeliling dan berkerumun," pungkasnya.